Kamis 19 Sep 2024 12:00 WIB

Guru Besar UII Ingatkan Pentingnya Penerapan Bangunan Tahan Gempa

Guru Besar UII nilai bangunan tahan gempa diprlukan banyak orang.

Red: Erdy Nasrul
Wisatawan berjalan-jalan di samping bangunan penginapan tahan gempa di Lembah Indah Resort, Malang, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021). Destinasi wisata di lembah gunung Kawi tersebut diminati karena aman dari gempa serta memiliki area perkemahan dengan lahan pertanian organik dan rumah kaca sehingga bisa dimanfaatkan sebagai wahana wisata edukasi.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Wisatawan berjalan-jalan di samping bangunan penginapan tahan gempa di Lembah Indah Resort, Malang, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021). Destinasi wisata di lembah gunung Kawi tersebut diminati karena aman dari gempa serta memiliki area perkemahan dengan lahan pertanian organik dan rumah kaca sehingga bisa dimanfaatkan sebagai wahana wisata edukasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Guru Besar Bidang Bangunan Tahan Gempa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Sarwidi mengatakan peristiwa gempa bumi berkekuatan 5.0 magnitudo di Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9), mengingatkan akan pentingnya penerapan standar bangunan tahan gempa.

"Seluruh bangunan, khususnya yang berada di wilayah rawan gempa seharusnya menerapkan standar bangunan tahan gempa," kata Prof. Sarwidi dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu.

Baca Juga

Prof. Sarwidi mengutarakan bahwa gempa bumi Bandung yang terjadi di daratan dengan sumber yang dangkal berdasar data sementara telah mengakibatkan beberapa bangunan rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, hingga roboh.

Bangunan rumah yang roboh total atau roboh dindingnya mengindikasikan bahwa bangunan tersebut tidak mengakomodasi konsep bangunan tahan gempa.