Kamis 19 Sep 2024 06:29 WIB

LKP BMD Culinary School Selesaikan Program Kecakapan Wirausaha Bakery-Street Food

Para peserta di antaranya memperoleh alat rintisan usaha.

Red: Fernan Rahadi
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Budi Mulia Dua (BMD) Culinary School akhirnya menyelesaikan program Kecakapan Wirausaha (PKW) Platinum 2024 untuk bidang jasa usaha makanan (street food & bakery), Rabu (18/9/2024). Program yang didukung oeh Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI ini diikuti oleh 40 peserta dengan durasi 300 jam pelajaran.
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Budi Mulia Dua (BMD) Culinary School akhirnya menyelesaikan program Kecakapan Wirausaha (PKW) Platinum 2024 untuk bidang jasa usaha makanan (street food & bakery), Rabu (18/9/2024). Program yang didukung oeh Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI ini diikuti oleh 40 peserta dengan durasi 300 jam pelajaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Budi Mulia Dua (BMD) Culinary School akhirnya menyelesaikan program Kecakapan Wirausaha (PKW) Platinum 2024 untuk bidang jasa usaha makanan (street food & bakery) yang telah dimulai sejak tiga bulan lalu. Program yang didukung oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI ini diikuti oleh 40 peserta dengan durasi 300 jam pelajaran.

"Alhamdulillah hari ini program ini telah kita selesaikan. Harapan kami setelah ini para peserta bisa memanfaatkan bekal yang diperoleh dari sini semaksimal mungkin," ujar Pengelola LPK Budi Mulia Dua Culinary School, Ani Syafaatun, Rabu (18/9/2024).

Para peserta, tutur Ani, di antaranya memperoleh alat rintisan usaha seperti gerobak dan alat-alat masak seperti mixer dan oven. Selain itu, mereka juga diajari cara membuat business plan, diberi pengetahuan terkait legalitas usaha, pengawasan makanan, marketplace, dan lain sebagainya.

"Nantinya alat rintisan ini harus dipakai, tidak boleh dijual, tidak boleh dipinjamkan, dan tidak boleh dianggurkan. Kami akan terus pantau usaha mereka selama setahun. Karena kalau usaha mereka on the track dan berproses terus maka akan bisa jadi jalan hidup mereka," kata Ani.