Kamis 19 Sep 2024 09:24 WIB

BMKG Sebut Puluhan Gempa Susulan Terjadi di Kabupaten Bandung tapi Terus Mengecil

Masyarakat tetap diimbau waspada dan menjauhi lokasi bangunan yang terdampak gempa

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Warga membersihkan puing rumah yang runtuh pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat,  gempa berkekuatan Magnitudo 5,0 tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan.
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Warga membersihkan puing rumah yang runtuh pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat, gempa berkekuatan Magnitudo 5,0 tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan magnitudo gempa susulan di wilayah Kabupaten Bandung terus mengecil. Tercatat hingga pukul 06.00 WIB, Kamis (19/9/2024) terdapat 27 gempa susulan.

"Jumlah gempa susulan ada 27 event (kejadian)," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dikonfirmasi, Kamis (19/9/2024).

Baca Juga

Ia menyebut magnitudo gempa susulan terus mengecil. Namun, begitu masyarakat tetap diimbau waspada dan menjauhi lokasi bangunan yang terdampak gempa bumi. "(Magnitudo) mengecil," kata Rahayu.

Rahayu mengimbau masyarakat tetap waspada dengan gempa bumi susulan. Ia mengingatkan potensi gempa bumi susulan masih dapat terjadi ke depan. "Gempa susulan masih dapat terjadi tapi magnitudonya kecil," kata dia.

Teguh megatakan, masyarakat diimbau tidak termakan isu-isu hoaks yang dapat merugikan. "Kalau ada yang menginformasikan akan terjadi gempa maka itu dipastikan tidak benar karena gempa tidak bisa diprediksi," kata dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 5,0 mencapai 3.492 unit hingga pukul 23.59 WIB, Rabu (18/9/2024). Rumah yang rusak tersebar di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut.

Dari data yang diterima, untuk di wilayah Kabupaten Bandung rumah yang mengalami rusak berat 532 unit, rusak sedang 475 unit dan rusak ringan 1.013 unit. Sedangkan rumah terdampak 1.263 unit, puskesmas 8 unit rusak, sekolah 31 unit rusak dan masjid 55 unit rusak serta dua bangunan rusak.

"5.409 kepala keluarga atau 21.696 jiwa terdampak, sebanyak 710 jiwa mengungsi," ujar Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat, Kamis (19/9/2024).

Hadi mengatakan 78 orang mengalami luka-luka dan sudah ditangani tim medis serta satu orang siswi sekolah dasar di Rancaekek meninggal dunia usai terjadi gempa. Sedangkan di Kabupaten Garut 204 unit rumah terdampak.

Selain itu, tujuh sekolah dan lima masjid rusak. Sebanyak satu orang warga mengalami luka ringan. Di Kabupaten Bandung Barat satu rumah rusak ringan dan dua rumah terdampak serta 8 orang jiwa terdampak.

Di Kota Cimahi, satu sekolah turut ikut terdampak. Di Kabupaten Purwakarta satu rumah rusak berat dengan dua jiwa terdampak. Di Kabupaten Bogor satu rumah rusak sedang dengan tiga orang jiwa terdampak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement