Kamis 19 Sep 2024 10:53 WIB

Ledakan Pager di Lebanon Cerabut Masa Depan Fatima

Fatima merupakan satu dari puluhan korban ledakan pager di Lebanon.

Red: Friska Yolandha
Seorang wanita menyalakan lilin di depan Kedutaan Besar Lebanon di Teheran, Iran, Rabu, 18 September 2024.
Foto: AP
Seorang wanita menyalakan lilin di depan Kedutaan Besar Lebanon di Teheran, Iran, Rabu, 18 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Fatima Abdullah, bocah perempuan berusia delapan tahun, dengan penuh semangat mengulang pelajaran setelah hari pertamanya di sekolah di desa Saraain El Faouqa, Lembah Bekaa, Lebanon. Meskipun negaranya tengah dilanda konflik, ia menyimpan harapan besar untuk tetap mengikuti sekolah di tahun ajaran baru.

Namun, sayangnya, suasana kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Penyeranta (pager) milik ayahnya meledak saat sedang dipegangnya, merenggut nyawa Fatima yang masih muda serta menghancurkan mimpi-mimpi bahagianya.

Baca Juga

Fatima adalah salah satu dari 12 korban yang kehilangan nyawa pada Selasa (18/9) akibat ledakan langka dan dahsyat yang melibatkan ribuan perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai pager, mengguncang Lebanon di tengah ketegangan yang disebabkan oleh serangan artileri dan drone Israel setiap hari, serta ancaman invasi.

Teman dan keluarganya mengenang Fatima dengan duka mendalam, menggambarkannya sebagai anak yang cerdas dan dicintai, dengan cita-cita besar untuk masa depan.