REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa partainya menargetkan kemenangan di 60 persen dari total 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024.
Oleh sebab itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyelenggarakan rapat pimpinan nasional yang pembahasannya akan diperdalam dalam rapat kerja nasional pada 20-22 September 2024 di Jakarta.
"Ini menjadi awal konsolidasi dan pengokohan persiapan PKS untuk menyongsong pemenangan Pilkada Serentak 2024 yang akan segera tiba," kata Syaikhu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa pada Pilkada 2024, terdapat 115 kader PKS yang maju sebagai calon kepala atau wakil kepala daerah.
"Untuk kandidat sebagai gubernur, kader yang maju ada di empat provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Barat Mahyeldi, Provinsi Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Provinsi Maluku Utara Muhammad Kasuba, dan satu lagi di Jawa Barat, yaitu Ahmad Syaikhu," jelasnya.
Selanjutnya, ia menyebut terdapat tiga kader PKS yang menjadi calon wakil gubernur, yakni Suswono di Daerah Khusus Jakarta, Dimyati Natakusumah di Banten, dan Mawardi Muhammad Saleh di Riau.
"Adapun yang kepala daerah dalam tingkatan bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota ada 108 anggota PKS yang berpartisipasi maju pada pilkada tingkat kota dan kabupaten di seluruh Indonesia," tambah Syaikhu.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa dalam Rapimnas PKS yang berlangsung hari ini, PKS mengonsolidasikan seluruh sumber daya partai untuk bergerak dan berjuang secara totalitas dalam satu komando untuk memenangkan Pilkada 2024.
Syaikhu juga mengajak seluruh rakyat Indonesia menyukseskan Pilkada 2024 dengan menggunakan hak pilih untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan berkomitmen memajukan daerah, serta menghadirkan keadilan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Mari kawal bersama agar tidak terjadi berbagai kecurangan sehingga Pilkada 2024 ini dapat berjalan dengan jujur, adil, demokratis, aman, damai, dan bermartabat," katanya.