Kamis 19 Sep 2024 16:42 WIB

Pesta Pecel Salinem Hadir pada Jogja Book Fair 2024

Buku Rahasia Salinem memotret sangat baik tentang lika-liku kehidupan manusia.

Rep: Tubagus Abyan Ammar/Muhammad Gavindra Pratama/ Red: Fernan Rahadi
Setelah sukses menggelar tur buku
Foto: Muhammad Gavindra Pratama
Setelah sukses menggelar tur buku

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah sukses menggelar tur buku 'Rahasia Salinem' di lima kota besar seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Malang. pada akhir Juli 2024, Penerbit Bentang Pustaka kembali menghadirkan sebuah acara spesial. Berkolaborasi dengan IKAPI Yogyakarta, mereka mengadakan Pesta Pecel Salinem yang ke-2, yang merupakan bagian dari rangkaian acara Jogja Book Fair 2024. Acara ini bertempat di halaman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Jalan Raya Janti, Wonocatur, Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu (18/9/2024).

Rahasia Salinem adalah novel best-seller yang pernah terbit digital pada 2018 dan cetak pada 2019. Penerbit Bentang Pustaka yang juga sukses dengan karya-karya Dee Lestari dan Andrea Hirata memutuskan menerbitkan kembali novel tersebut pada tahun 2024 ini dan menghidupkannya dalam versi berbeda dari sebelumnya, yakni versi yang lebih segar dan baru.

CEO Penerbit Bentang Pustaka, Salman Faridi, memberikan pandangannya terkait buku “Rahasia Salinem” dalam acara Pesta Pecel Salinem yang pertama. Dalam kesempatan tersebut, Salman menyampaikan bahwa buku ini berhasil memotret dengan sangat baik lika-liku kehidupan manusia yang penuh tantangan. Menurutnya, pesan utama dari buku Rahasia Salinem adalah pentingnya kebersamaan dan saling menjaga antar sesama.

"Rahasia Salinem memotret dengan sangat baik liku kehidupan manusia yang sesungguhnya. Kita tak bisa sepenuhnya mandiri tanpa saling menjaga dan menyayangi. Nilai tersebut sejalan dengan nilai-nilai yang selama ini Penerbit Bentang Pustaka perjuangkan melalui penerbitan karya-karya penulis," katanya.

Ia menambahkan, nilai kebersamaan yang tergambar dalam buku tersebut sangat sejalan dengan visi Penerbit Bentang Pustaka. Selama ini, Bentang Pustaka terus berupaya menerbitkan karya-karya penulis yang mengangkat nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan kasih sayang sebagai bagian dari misi mereka.

Salah satu penulis dan sekaligus cucu Salinem, Brilliant Yotenega, mengatakan Mbah Nem adalah sosok dengan cinta yang tidak biasa. "Beliau adalah sosok perempuan yang berjuang dengan caranya sendiri, bisa menginspirasi anak muda hari ini," kata Brilliant.

Setelah meninggalnya kedua majikannya, alih-alih pergi, Salinem memutuskan untuk merawat anak-anak majikannya yang masih kecil seperti anaknya sendiri. Peristiwa itu menyebabkan Salinem diperlakukan layaknya seorang ibu kandung oleh keluarga tersebut.

Head Marketing and Communications Penerbit Bentang Pustaka, Intan Nurjannah, menekankan pentingnya menghadirkan Rahasia Salinem lebih dekat kepada pembaca. Dalam pernyataannya, Intan menyampaikan bahwa buku ini bukan hanya karya fiksi untuk dinikmati, tetapi memiliki pesan-pesan yang mendalam tentang perjuangan hidup dan upaya merawat ingatan sejarah.

"Kami ingin lebih mendekatkan Rahasia Salinem dengan para pembaca. Bagi penulis dan penerbit, Rahasia Salinem bukan sekadar karya fiksi untuk dinikmati. Kami ingin pesan-pesan Salinem tentang perjuangan mengarungi hidup dan upaya merawat ingatan terus dihidupkan," ungkap Intan.

Acara Pesta Pecel Salinem pertama tersebut tak hanya merayakan keberhasilan buku Rahasia Salinem, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara penulis, penerbit, dan pembaca. Pesan yang disampaikan Salman Faridi memberikan gambaran jelas tentang komitmen Bentang Pustaka dalam mempromosikan karya-karya yang menyuarakan pesan-pesan moral bagi masyarakat luas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement