Kamis 19 Sep 2024 16:57 WIB

Ketua Banggar Fraksi PDIP Berharap Sri Mulyani Tetap di Pemerintahan, Begini Kelakarnya 

Banggar mengapresiasi kebijakan pemerintah ke depan dengan berbagai program unggulan.

Rep: Eva Rianti / Red: Gita Amanda
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang juga politikus PDI Perjuangan Said Abdullah berharap Sri Mulyani melanjutkan dedikasi sebagai bendahara negara. (ilustrasi)
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang juga politikus PDI Perjuangan Said Abdullah berharap Sri Mulyani melanjutkan dedikasi sebagai bendahara negara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang juga politikus PDI Perjuangan Said Abdullah mengungkapkan harapan agar Sri Mulyani melanjutkan dedikasi sebagai bendahara negara pada pemerintahan selanjutnya. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers tentang pembahasan APBN 2025 yang turut dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/9/2024). 

Mulanya Said menjelaskan mengenai berbagai poin penting dalam proses penyusunan APBN 2025 yang cukup panjang dan menantang dengan memperhatikan beragam risiko dan tantangan. Juga tentang kolaborasi antara legislatif dan eksekutif dalam menargetkan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang diwujudkan dalam bentuk strategi kebijakan fiskal dalam jangka pendek. 

Baca Juga

Di antaranya menyoal pendidikan yang bermutu melalui program peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan penguatan sekolah. Serta perihal kesehatan yang berkualitas dengan pembangunan rumah sakit yang memadai serta akselerasi penurunan stunting. 

Selain itu juga pengetatan kemiskinan dan pemerataan melalui program perlindungan sosial, rumah layak huni yang terjangkau, dan program desa mandiri. Termasuk pula ihwal hilirisasi, akselerasi investasi, investasi berorientasi ekspor, serta transformasi ekonomi hijau. 

"Kita berharap persembahan terakhir Badan Anggaran bersama pemerintah ini menjadi sebuah karya baik bagi pemerintah ke depan, rakyat, bangsa, dan negara, serta menjawab kebutuhan anggaran dari Presiden Terpilih, Prabowo Subianto," kata dia. 

Said mengaku jujur pihaknya dan pemerintah sudah berada di jalur yang searah atau on the track untuk berlari menuju Indonesia yang lebih maju. 

Ia menyebut sudah ada kerangka kerja yang cukup kokoh dalam asumsi dasar ekonomi makro pada 2025. Hal itu tercermin dari target pertumbuhan ekonomi di angka 5,2 persen dianggap lebih baik dari prediksi berbagai lembaga internasional. Juga target inflasi yang terkendali di angka 2,5 persen, di saat negara-negara lain masih berjuang menurunkan angka inflasi. 

Said lantas menyinggung soal nilai tukar rupiah yang sempat mengalami pelemahan yang cukup dalam, bahkan diprediksi melemah dalam jangka panjang. Atas kesepakatan bersama, Sri Mulyani yang awalnya mematok prediksi angka rupiah Rp 16.100 per dolar AS turun menjadi Rp 16 ribu per dolar AS sebagai jalan tengah dari keinginan Banggar DPR RI di angka Rp 15.900 per dolar AS.  

Said mengatakan, Banggar mengapresiasi kebijakan pemerintah ke depan dengan berbagai program unggulan. Ia kemudian menyampaikan apresiasi pula dengan tersusunnya APBN 2025 setelah dibahas berbulan-bulan lamanya dirancang.  

Di akhir pemaparannya, Said kemudian menyampaikan rasa senang terhadap kerja sama Sri Mulyani bersama Banggar DPR RI yang dianggap solid. 

"Dalam lubuh hati yang paling dalam, sungguh saya ingin menyampaikan, kami sudah sembilan tahun bekerjasama. Bagi kami, Ibu Menteri Keuangan itu jujur kami sampaikan adalah guru kami, sahabat kami, mitra kerja kami  InsyaAllah, semoga kita semua meridhoi, Tuhan mengizinkan agar beliau tetap di dalam pemerintahan. Amin," ungkap Said mengakhiri sambutannya. 

Sesaat kemudian, Sri Mulyani berkesempatan berbicara dalam konferensi pers tersebut, dan lantas menanggapi dengan kelakar bahwa ia tidak ingin harapan Said yang menginginkannya tetap berada di pemerintahan berikutnya bisa terwujud. "Terima kasih Pak Said, kecuali bagian paling akhir tadi ya," tutur Sri Mulyani disambut riuh tawa audiens.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement