Jumat 20 Sep 2024 09:38 WIB

Ini Respons Resmi China Soal Ledakan Ribuan Pager di Lebanon yang Diyakini Diotaki Israel

Ledakan massal pager terjadi di sejumlah wilayah di Lebanon pada Selasa (17/9/2024).

Red: Mas Alamil Huda
Petugas pertolongan pertama Pertahanan Sipil membawa seorang pria terluka yang pager genggamnya meledak di rumah sakit al-Zahraa di Beirut, Lebanon, Selasa, 17 September 2024.
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Petugas pertolongan pertama Pertahanan Sipil membawa seorang pria terluka yang pager genggamnya meledak di rumah sakit al-Zahraa di Beirut, Lebanon, Selasa, 17 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kementerian Luar Negeri China mengatakan ledakan ribuan perangkat komunikasi di Lebanon sebagai pelanggaran kedaulatan dan dapat meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai penyeranta atau pager terjadi di sejumlah wilayah di Lebanon pada Selasa (17/9/2024).

"Kami menentang tindakan apa pun yang melanggar kedaulatan dan keamanan Lebanon dan menyatakan kekhawatiran atas kemungkinan meningkatnya ketegangan di kawasan yang mungkin dipicu oleh insiden ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, China pada Kamis (19/9/2024).

Baca Juga

Sebanyak 12 orang termasuk seorang anak tewas dalam ledakan massal tersebut. Hampir 2.800 orang lainnya terluka, termasuk 200 di antaranya dalam kondisi kritis. Kejadian itu disusul dengan ledakan perangkat komunikasi lain seperti protofon (walkie-talkie) pada Rabu (18/9/2024).

"Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk sungguh-sungguh menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," tambah Lin Jian.