REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut DIY sudah memasuki musim pancaroba sejak pertengahan September hingga pertengahan Oktober nanti. Selama masa pancaroba ini, berpotensi terjadinya cuaca ekstrem di DIY.
Untuk itu, Kepala Stasiun Klimatologi DIY, Reni Kraningtyas meminta warga agar mewaspadai cuaca ekstrem. “Seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es bisa terjadi pada periode tersebut,” kata Reni, Jumat (20/9/2024).
Reni menuturkan, awal musim hujan 2024/2025 di DIY akan dimulai pada Oktober 2024. Awal musim hujan ini diperkirakan sejak Oktober dasarian II hingga November Dasarian II.
Sedangkan, puncak musim hujan di DIY diperkirakan akan terjadi pada Desember 2024 nanti dengan rincian satu ZOM (12,5 persen), dan pada Februari 2025 tujuh ZOM atau 87,5 persen. Masyarakat pun diminta untuk melakukan mitigasi menghadapi musim hujan.
“Dampak musim hujan 2024/2025 dengan melakukan langkah mitigasi dengan mulai membersihkan saluran air, dan melakukan penyesuaian pola tanam,” ucap Reni.
Selama puncak musim hujan, mitigasi yang dilakukan juga bisa dengan memangkas dahan pohon, memastikan kekuatan baliho-baliho di jalan raya, dan tindakan-tindakan mitigasi bencana lainnya. Mitigasi-mitigasi ini penting dilakukan utamanya masyarakat yang ada di wilayah rawan banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
“Akhir musim hujan 2024/2025 di DIY diprediksi mulai Mei dasarian I hingga dasarian II tahun 2025,” jelas Reni