Ahad 22 Sep 2024 11:39 WIB

Sudah Meninggal Pun Masih Dihina, Israel Buang Jasad Pejuang Palestina dari Atas Gedung

Israel melancarkan operasi militer berskala besar di Qabatiya.

Tentara Israel melempar dan menendang sejumlah jenazah hingga jatuh dari atap gedung di Qabatiya, Tepi Barat, Kamis (19/9
Foto: Tangkapan Layar/VOA
Tentara Israel melempar dan menendang sejumlah jenazah hingga jatuh dari atap gedung di Qabatiya, Tepi Barat, Kamis (19/9

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Militer Israel telah meluncurkan penyelidikan setelah muncul video mengejutkan yang menunjukkan tentara Israel melemparkan apa yang tampak seperti mayat pria Palestina dari atap rumah di Qabatiya, sebelah utara Tepi Barat pada Kamis.

Warga Palestina membagikan beberapa sudut rekaman di media sosial, yang menunjukkan pasukan Israel mendorong orang-orang tak bernyawa dari atap rumah pagi itu, setelah penggerebekan di kota dekat Jenin.

Baca Juga

Video tersebut memperlihatkan tiga tentara Israel memanjat ke atap, memegang mayat-mayat, dan melemparkannya satu per satu dari atas. Dalam satu klip, seorang tentara terlihat menendang salah satu mayat hingga jatuh dari tepi.

Berdasarkan hukum internasional, angkatan bersenjata diharuskan memperlakukan mayat musuh dengan hormat, mencegah mereka dari mutilasi, dan mengembalikan mereka ke keluarga mereka. Israel sering menahan mayat warga Palestina yang terbunuh.

Dalam sebuah posting di X, kementerian luar negeri Palestina mengatakan video tersebut menunjukkan "kebrutalan tentara pendudukan." Hamas, yang memerangi Israel di Gaza, mengatakan rekaman itu mengonfirmasi kebiadaban dan kebrutalan pasukan Israel, yang telah "melakukan pembantaian dan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza selama setahun di tengah kebungkaman internasional dan kedok politik dan militer Amerika".

"Ini adalah insiden serius yang tidak sejalan dengan nilai-nilai [tentara Israel] dan apa yang diharapkan dari prajurit [tentara Israel]," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan. "Insiden itu sedang ditinjau."

Sebelumnya pada Kamis, tentara Israel melancarkan operasi militer berskala besar di Qabatiya, yang berlangsung hampir 10 jam.

Pasukan Israel mengepung sebuah rumah dan menewaskan tiga warga Palestina di dalamnya, menghalangi tim Bulan Sabit Merah Palestina untuk mencapai rumah tersebut.

Di tempat lain selama serangan tersebut, pasukan Israel mengebom sebuah kendaraan di dekat kompleks komersial di kota tersebut, membakarnya dan menewaskan dua orang, kantor berita Wafa melaporkan.

Secara total, sedikitnya tujuh warga Palestina tewas dalam serangan sepanjang hari tersebut.

Pemerintah kota Qabatiya mengidentifikasi tujuh orang yang tewas sebagai Mohammad Abu Rob, Omar Hamza Abu Rob, Ahmad Zakarneh, Mustafa Zakarneh, Fadi Hanaysheh, Mohammad Kmeil, dan Shadi Sami Zakarneh.

Selama serangan tersebut, pasukan Israel, yang diapit oleh buldoser militer, mengepung dan melepaskan tembakan di dekat Sekolah Izzat Abu al-Rab dan Sekolah Qabatiya, menyebabkan lebih dari 1.200 siswa dan staf terkurung di dalam.

Puluhan siswa menderita keracunan gas setelah tentara Israel menembakkan gas air mata di dekat salah satu sekolah.

Sekitar 700 warga Palestina telah tewas oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak perang Israel di Gaza dimulai pada bulan Oktober, menurut kementerian kesehatan Palestina. Angka tersebut mencakup lebih dari 150 anak-anak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement