REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono dijadwalkan hadir pada gelaran Kongres Pertanian Indonesia 2024 yang akan digelar di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, pada 23-24 September 2024.
Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IKA Faperta IPB) menjadi ikhtiar memeringati Hari Tani Nasional. Dengan mengusung tema “Sustainable Future of Smart Agriculture” kongres ini diharapkan bisa memberikan sejumlah rekomendasi strategis bagi pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Kongres Pertanian Indonesia ini menjadi ajang penting bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran mengenai masa depan pertanian Indonesia, khususnya melalui penerapan teknologi cerdas dan pendekatan berkelanjutan," kata Ketua Umum IKA Faperta IPB, Octen Suhadi, dalam keterangannya kepada media di Bogor, Ahad (22/09/2024).
Octen menjelaskan kongres ini dijadwalkan bakal dihadiri sejumlah pihak yang berkepentingan bagi kemajuan pertanian. Selain Menteri Pertanian RI, Wakil Menteri Pertanian RI, Menteri ATR/BPN RI, hadir juga seluruh Dekan Fakultas Pertanian dari berbagai perguruan tinggi Indonesia. Turut memberikan masukan bagi kongres ini, kata dia, perwakilan Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian dari berbagai universitas di Indonesia, pakar dan ahli pertanian dan agraria di Indonesia serta pemangku kepentingan pertanian lainnya.
"Dengan adanya kongres ini, harapan kami bisa memperkuat hubungan antara akademisi, pemerintahan dan alumni pertanian," ujar pria angkatan 34 Fakultas Pertanian IPB ini.
Octen juga mengatakan hadirnya Kongres Pertanian Indonesia ini menjadi rangkaian dari agenda perayaan Dies Natalis IPB University yang ke-61. "Semua kita selaraskan dalam agenda besar bernama Kongres Pertanian Indonesia," kata pria yang kini memimpin beberapa perusahaan perkebunan swasta ini.
Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Prof. Suryo Wiyono, menyambut positif hadirnya kongres ini. Ia berharap hadirnya Kongres Pertanian Indonesia 2024 dapat memberikan sejumlah rekomendasi kebijakan yang dapat mendukung keberlanjutan pertanian Indonesia di masa depan.
Suryo mengingatkan tema 'Sustainable Future of Smart Agriculture' semoga saja tidak hanya menjadi jargon, tetapi merupakan kebutuhan mendesak yang harus kita wujudkan bersama. "Dengan sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan praktik lapangan, kita akan mampu memberikan dampak nyata bagi pertanian nasional,” kata guru besar dari program studi Proteksi Tanaman IPB University ini.
Sementara itu Ketua Pelaksana Kongres Pertanian Indonesia 2024 Ainun Fiki memaparkan sejumlah tujuan dari kegiatan inu. Pertama, kata dia, kongres ini diharapkan dapat kembali menjadi wadah tali silaturahmi antara Forum Dekan Fakultas Pertanian dan Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian. "Intinya dengan adanya kongres ini bisa memperkuat hubungan antara akademisi dan alumni pertanian," ujarnya.
Tujuan kedua, jelas Fiki, kongres ini bisa menjadi stimulus dalam membangun konsep "Sustainable Future of Smart Agriculture". Konsep ini, lanjutnya, berfokus pada inovasi teknologi dan pertanian cerdas yang berkelanjutan.
Tujuan ketiga, kata Fiki lagi, untuk membangun kebersamaan antara alumni dan kampus, mempererat kolaborasi dalam berbagai inisiatif untuk mendukung sektor pertanian di Indonesia.
Tujuan kelima adalah mendorong inisiatif rekomendasi kebijakan pertanian bagi kabinet Indonesia periode 2024-2029, dengan fokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan petani.
Tujuan kelima, Fiki kembali menjelaskan untuk membangun komitmen bersama kegiatan berkelanjutan. "Harapan kami bisa memastikan bahwa Kongres Pertanian Indonesia ini akan menjadi forum penting bagi diskusi pertanian nasional," katanya.
Dalam kongres ini, sejumlah topik strategis terkait dengan pertanian Indonesia akan dibahas. Diantaranya ada persoalan ketahanan pangan, stunting, makan bergizi, optimalisasi lahan, reforma agraria, korporasi petani hingga bagaimana memberikan rekomendasi penting buat pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto.