REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebut ada fenomena semakin hilangnya minat anak muda berkarya di sektor pertanian. Beberapa hal menjadi penyebab.
Paling utama, karena dari faktor kesejahteraan. Jaminan mendapat kehidupan yang lebih baik cenderung menurun. Alhasil beberapa berganti haluan.
"Kesejahteraan yang tidak menjamin di sektor pertanian, sehingga sangat wajar para tenaga kerja kita meninggalkan sektor pertanian dan beralih ke sektor lain, khususnya di sektor jasa," kata Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra Talattov dalam diskusi JUARA (Forum Jurnalis dan Akademisi) bertajuk Pengutan Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan: Pekerjaan Rumah Pemerintah Prabowo-Girbran, disiarkan secara langsung lewat media sosial LP3ES, Ahad (22/9/2024).
Ia menunjukkan data pada 2020, penyerapan tenaga kerja dari sektor pertanian berada di angka 29,8 persen. Tiga tahun berselang (2023) turun ke angka 29,4 persen. Ini mengacu pada catatan Biro Pusat Statistik (BPS).