Senin 23 Sep 2024 13:37 WIB

Tuntunan Alquran untuk Orang Tua Menjaga dan Mendidik Anak

Orang tua dilarang meninggalkan anaknya dalam keadaan lemah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
Berbakti kepada orang tua
Foto: dok rep
Berbakti kepada orang tua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua yang dimiliki oleh manusia pada hakikatnya adalah dari Allah SWT. Di antara berbagai titipan Allah adalah anak-anak. Buah hati kedua orang tua merupakan amanah yang besar. Karena itu, ayah dan bunda wajib menjaga dan mendidik mereka.

Alquran menjelaskan tuntunan bagi kedua orang tua dalam membesarkan buah hati mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Baca Juga

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (QS at-Tahrim: 6)

Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan orang-orang yang beriman agar menjaga diri mereka dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Di samping diri sendiri, tiap Mukmin juga diwajibkan memelihara keluarganya, termasuk anak-anaknya, dari perkara-perkara yang bisa menyebabkannya tergelincir ke dalam tempat buruk itu.

Ketika ayat itu turun, Umar bin Khattab berkata,"Wahai Rasulullah, kami sudah menjaga diri kami. Lantas, bagaimana menjaga keluarga kami?"

Nabi Muhammad SAW menjawab, “Larang mereka mengerjakan apa-apa yang kamu dilarang mengerjakannya dan perintahkan mereka melakukan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu. Demikianlah caranya menyelamatkan mereka dari api neraka."

Dalam ayat lain, Allah berfirman:

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

"Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)" (QS an-Nisa: 9).

Ayat di atas menegaskan, hendaknya orang tua tidak memikirkan diri sendiri. Dengan begitu, mereka tidak meninggalkan anak-anak atau keluarganya dalam keadaan lemah. Ini berkaitan terutama dengan kesejahteraan hidup pasca-wafatnya sang kepala keluarga.

Larangan meninggalkan anak yang lemah dalam ayat ini, tentu banyak macamnya. Misalnya jangan meninggalkan anak yang lemah akidahnya, imannya, dan akhlaknya. Hal ini berarti, orang tua mesti menjadi teladan bagi anak-anaknya dan mendidik buah hatinya agar beriman dan berislam secara benar.

Dapat juga berarti, jangan lemah fisiknya. Karena itu, orang tua sebaiknya tidak berlebihan memanjakan anak-anaknya. Yang mestinya dilakukan adalah memperkuat daya juangnya agar putra atau putrinya tangguh dalam menghadapi ujian-ujian di kehidupan.

Alquran juga memberikan petunjuk tentang ayah mendidik anaknya. Sosok yang ideal direpresentasikan oleh Luqman.

Allah Ta'ala berfirman:

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

"(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, 'Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar'" (QS Luqman: 13).

يٰبُنَيَّ اِنَّهَآ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ

"(Luqman berkata,) 'Wahai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan menghadirkannya (untuk diberi balasan). Sesungguhnya Allah Maha Lembut lagi Maha Teliti'" (QS Luqman: 16).

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

"Wahai anakku, tegakkanlah sholat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (harus) diutamakan" (QS Luqman: 17).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement