REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Program Indef Eisha Maghfiruha Rachbini berharap industri manufaktur akan kembali tumbuh pada masa kepemimpinan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Eisha mengatakan pertumbuhan industri manufaktur yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi menjadi sinyalemen positif bagi Indonesia.
"Namun yang kini terjadi pertumbuhan industri selalu di bawah pertumbuhan ekonomi," ujar Eisha dalam diskusi bertajuk 'Prospek Kebijakan Ekonomi Prabowo (Mustahil Tumbuh 8 Persen Tanpa Industrialisasi)' di Jakarta, Ahad (22/9/2024).
Eisha mengatakan Indonesia pernah mencapai beberapa poin penting industrialisasi saat orde baru hingga mencapai pertumbuhan industri manufaktur sebesar 25 persen di era Soeharto dan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi saat itu. Sayangnya, pada dekade terakhir, lanjut Eisha, kontribusi sektor industri terus menurun hingga 18 persen.
"Itu salah satu titik cukup rendah dibandingkan prestasi di 80-an. Seolah-olah kembali terjadi deindustrialisasi dini," ucap Eisha.