Senin 23 Sep 2024 14:22 WIB

Jamaah Tikam Imam karena Kesal Diingatkan Subuhan, Padahal Tinggalnya di Masjid

Didik Nur Kiswanto diketahui telah merawat pelaku selama bertahun-tahun.

Rep: M Noor Alfian Choir/ Red: A.Syalaby Ichsan
Penusukan (ilustrasi)
Foto: pixabay
Penusukan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN–Polisi ungkap motif pelaku penganiayaan terhadap seorang imam masjid Al Hidayah di Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dengan menggunakan senjata tajam. 

Dari informasi yang dihimpun pihak kepolisian, pelaku Suhendar ternyata adalah salah seorang jamaah di masjid tersebut. Namun, hingga kini pihak kepolisian masih menjalani observasi terkait kondisi mentalnya selama tujuh hari di rumah sakit jiwa daerah (SRJD) dr Arif Zainuddin Solo untuk memastikan keadaan kejiwaannya.

Baca Juga

Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menjelaskan kejadian ini diduga dipicu oleh rasa kesal pelaku karena sering ditegur oleh korban tidak menjaga kebersihan masjid dan kerap membuat area masjid menjadi kotor. Selain itu, pelaku merasa tersinggung karena ditegur terkait kebiasaannya yang malas dan sering telat bangun untuk melaksanakan sholat Subuh. 

“Untuk memastikan apakah pelaku memiliki gangguan jiwa sehingga observasi medis sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kondisi kejiwaannya mempengaruhi tindakannya. Observasi ini akan menentukan langkah hukum yang tepat terhadap pelaku, apakah ia bisa dimintai pertanggungjawaban secara hukum atau membutuhkan penanganan medis khusus, “ jelas AKBP Petrus.