Senin 23 Sep 2024 16:19 WIB

Ini Tantangan Ekonomi di Era Prabowo

Pertumbuhan ekonomi memerlukan dukungan masif investasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Investasi hijau (ilustrasi). Target pertumbuhan ekonomi Prabowo Subianto sebesar delapan persen dinilai sangat berat.
Foto: www.freepik.com
Investasi hijau (ilustrasi). Target pertumbuhan ekonomi Prabowo Subianto sebesar delapan persen dinilai sangat berat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin pesimistis presiden terpilih, Prabowo Subianto, dapat mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen. Wijayanto menyampaikan target tersebut terbilang bombastis jika dibandingkan kondisi di lapangan yang masih bergelut dengan sejumlah tantangan. 

"Untuk tumbuh di atas delapan persen itu sangat berat bagi Indonesia karena memiliki hambatan ekonomi yang boros modal," ujar Wijayanto dalam diskusi bertajuk "Prospek Kebijakan Ekonomi Prabowo (Mustahil Tumbuh 8 Persen Tanpa Industrialisasi)" di Jakarta, Ahad (22/9/2024).

Baca Juga

Wijayanto menyampaikan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi memerlukan dukungan masif investasi. Namun sayangnya, Wijayanto menyebut tingkat Incremental Capital Output Ratio (ICOR) masih relatif tinggi di angka 6,5. 

ICOR sendiri merupakan angka rasio dari investasi terhadap GDP yang merupakan salah satu Indikator makro dari tingkat efisiensi suatu perekonomian. Semakin rendah nilai ICOR, semakin tinggi tingkat efisiensi investasi