Senin 23 Sep 2024 20:31 WIB

Dari Piring, Koin Kuno, Saluran Air, Hingga Rel Trem, Inilah Temuan dari Proyek MRT Kota

Proyek MRT harus membelokan jalur rel untuk menghindari kerusakan artefak.

Rep: Haura Hafizhah/Indira Rezkisari/ Red: Stevy maradona
Pekerja melihat artefak saluran air atau terakota di Jakarta, Selasa (20/9/2022). Pada pembangunan proyek MRT CP203 Glodok-Kota terdapat penemuan artefak berupa pecahan keramik, botol, bata zaman kolonial serta terakota yang merupakan peninggalan zaman Kolonial Belanda.Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja melihat artefak saluran air atau terakota di Jakarta, Selasa (20/9/2022). Pada pembangunan proyek MRT CP203 Glodok-Kota terdapat penemuan artefak berupa pecahan keramik, botol, bata zaman kolonial serta terakota yang merupakan peninggalan zaman Kolonial Belanda.Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan MRT mengungkap sejumlah temuan peninggalan dari era Belanda. Arkeolog senior Universitas Indonesia (UI) Junus Satrio Atmodjo mengatakan terdapat saluran air atau terakota yang dibangun oleh Belanda pada abad ke-18 di proyek stasiun MRT Kota.

"Jadi, dahulu kan daerah Kota, Jakarta Barat itu banyak rumah penduduk karena jalan utama benteng Batavia. Di dalam benteng airnya tidak bagus. Sehingga butuh air bersih. Nah, pembuatan saluran ini digunakan untuk supply air bersih," katanya, saat dihubungi Republika pada Kamis (29/9/2022).

Kemudian, ia melanjutkan penduduk dahulu itu membuat lubang di dalam tanah dengan sangat teliti. Terdapat tiga saluran air terakota yang terbuat dari bata kuning yang berasal dari negara Eropa dan bata merah yang belum ia temukan aslinya dari negara apa.

"Bahan bangunan tersebut tidak tercemar di dalam tanah. Bahkan, saat ditemukan masih bagus hanya beberapa yang retak. Saat dahulu air tanah itu pasti terjaga," kata dia.