Selasa 24 Sep 2024 00:50 WIB

Amich Alhumami, Sang Arsitek Pilar Transformasi Sosial Indonesia Emas 2045 (1)

Keunggulan Amich Alhumami: mampu memetakan pendidikan, kebudayaan, Iptek, dan ekonomi

Red: Erdy Nasrul
Amich Alhumami memimpin delegasi Pemerintah dalam program  internasional di Canberra pada Juni 2024.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Amich Alhumami memimpin delegasi Pemerintah dalam program internasional di Canberra pada Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nyaris tidak ada topik dan praktik memantik gairah besar kecuali membuat kebijakan publik yang memudahkan akses dan kualitas pendidikan kaum marginal serta menjadikan kebudayaan dan masyarakat sebagai indikator pembangunan. Semua ini ikhtiar menjadikan pembangunan SDM dan masyarakat setara dengan pembangunan ekonomi dan infrastruktur fisik.

Djakarta Theater mendadak riuh, Ahad siang 8 September 2024. Sekitar 2000-an anak muda menghadiri Rembuk Pemuda Nasional II dari seluruh provinsi Indonesia yang dikomandoi aktivis Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Aidil Afdan Panarang, Andi Amran Sulaiman, dan tokoh aktivis lainnya. Di balik aurora aktifis kepemudaan pada forum ini, ada satu tokoh yang menonjol dalam artikulasi SDM Indonesia Emas 2045. Dia Amich Alhumami. Profilnya adalah sebagai berikut.

Baca Juga

photo
Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo berikan cendera mata kepada Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Amich Alhumami. Di Rembuk Pemuda Nasional Ahad (8/9/2024), Amich Alhumami berorasi tentang pembangunan SDM unggul melalui pendidikan menuju Indonesia Emas 2045. - (Antara)

Melekat dalam diri anggota Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah ini sebagai cendikiawan-aktifis dan birokrat bangkotan. Di dunia akademik, ia adalah Antropolog Pendidikan, Kebudayaan, dan Iptek. Label ini bukan saja merujuk pada latar belakang pendidikan tingginya, tetapi pemikiran dan pengalamannya yang panjang, terutama dalam kebijakan publik bidang-bidang ini: Pendidikan, Kebudayaan, Iptek, dan Sosial-Kemasyarakatan.

Di dunia aktifis dan biokrasi, di antara kekuatan utama jebolan George Mason University Amerika dan University of Sussex Inggris adalah kemampuan menjalin hubungan secara baik antarlembaga dan para pemangku kepentingan untuk memobilisasi sumber daya publik dalam rangka pelaksanaan berbagai program pembangunan di bidang sosial budaya, terutama sumber daya manusia (SDM) dan masyarakat, yang kini menjadi tanggung jawabnya selaku Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.