REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak pihak menyangka bahwa kemampuan multitalenta Amich Alhumami sedemikian rupa di tingkat global, regional, dan nasional, diasah dan diasuh dalam lingkungan elite perkotaan. Setidaknya, tumbuh kembang dari latarbelakang keluarga kaya. Semua anggapan ini keliru!
Akseptabilitas golongan dalam struktur sosial
Tumbuh dalam tradisi santri di Pondok Pesantren Maskumambang Gresik, sebuah pesantren salafiyah yang kemudian mengalami modernisasi dan bahkan pimpinannya, K.H. Faqih Maskumambang, merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Amich Alhumami menempuh perjalanan intelektual yang unik.
Ia aktifis HMI Cabang Bandung pertengahan dekade 1980an yang juga menjadi salah satu Ketua PB HMI 1990-1992, era ketua umum Ferry Mursyidan Baldan. Kelak, ia terlibat dalam organisasi Persyarikatan Muhammadiyah. Relasi sosial budayanya menjangkau organisasi kemasyarakatan aliran nasionalis-sekuler dan kelompok non-Muslim yang tergabung dalam organisasi sosial-keagamaan yang lain.
Latarbelakang sosial budaya, pemikiran, dan pendidikannya mencakup spektrum yang luas, sudah seperti studi antar-peradaban dunia. Dalam spektrum geostrategi, mencakup wilayah Timur-Barat, yang selalu ia kontekstualkan dalam lanskap Geostrategi Indonesia, sebuah cara pandang, sudut pandang, jarak pandang, dan resolusi faktor internal dan eksternal diversitas Indonesia sebagai negara kesatuan (uniteralisme).