Selasa 24 Sep 2024 09:39 WIB

Ustaz Prapto, Sang Mujahid Dakwah Muhammadiyah

KH Suprapto Ibnu Juraimi menggagas program Rihlah Dakwah.

Suprapto Ibnu Juraimi atau Ustaz Prapto, seorang mubaligh Muhammadiyah pencetus Rihlah Dakwah.
Foto: dok ist
Suprapto Ibnu Juraimi atau Ustaz Prapto, seorang mubaligh Muhammadiyah pencetus Rihlah Dakwah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah memiliki begitu banyak tokoh dalam bidang dakwah. Salah satunya yang legendaris adalah KH Suprapto Ibnu Juraimi. Seperti dinarasikan dalam buku 100 Tokoh Muhammadiyah yang Menginspirasi, sosok yang akrab disapa Ustaz Prapto itu adalah dai yang tidak kenal lelah.

Saat aktif di Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ustaz Prapto mencetuskan program Rihlah Dakwah. Inspirasinya datang dari kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Thaif. Kedatangan Rasulullah SAW, menurutnya, bukan karena diundang atau ditunggu penduduk setempat. Beliau melakukannya lantaran didorong amanah untuk mensyiarkan tauhid kepada seluruh umat manusia.

Baca Juga

Ustaz Prapto berpandangan, seorang mubaligh Muhammadiyah hendaknya meniru ikhtiar dakwah Nabi SAW ke Thaif. Janganlah dai mengambil sikap menunggu saja. Kalau menanti undangan, umpamanya, dari pimpinan wilayah atau daerah Muhammadiyah (PWM/PDM), yang dikhawatirkan terjadi adalah kepasifan mereka. Belum tentu pula undangan itu akan ada.

Intinya, para dai dalam program Rihlah Dakwah memiliki pola pikir (mind set) jemput bola. Ustaz Prapto mengumumkan gagasannya dalam Rapat Kerja Nasional Majelis Tabligh PP Muhammadiyah tahun 1996. Ia memulai kegiatan sejak bakda shalat Ashar berjamaah hingga pukul 06.00 WIB keesokan harinya. Seluruh peserta wajib menginap di area lokasi acara, biasanya di kamar-kamar asrama atau sekitaran masjid.

Materi Risalah Islamiyah, Tadabbur Alquran, Pembajaan Diri, serta Pelajaran dari KH Ahmad Dahlan diberikan kepada mereka. Tentu saja, tidak lupa dengan shalat malam atau qiyamullail. Dalam suasana itulah, ide tentang safari dakwah ke daerah-daerah disampaikan kepada forum pada pagi harinya.

Segala persiapan tuntas. Maka inilah dimulainya Rihlah Dakwah. Perjalanan yang dilakukan Ustaz Prapto ternyata cukup panjang. Waktu tempuhnya rata-rata lebih dari sepekan. Paling lama adalah 23 hari.

Saat masih menjadi guru di Muallimin, biasanya ia menjalani program tersebut ketika anak-anak sekolah sedang menikmati masa liburan. Sampai akhir hayatnya, hampir seluruh PDM di seluruh penjuru Tanah Air telah disambangi oleh Ustaz Prapto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement