Selasa 24 Sep 2024 17:22 WIB

Pemprov Jakarta: Orang Tua Asuh Nyamuk Ber-Wolbachia Harus Jaga Ember Berisi Telur

Orang tua asuh mengasuh telur nyamuk Aedes aegypti mengandung bakteri Wolbachia.

Petugas memeriksa proses penetasan larva nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di Insektarium Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Sabtu (2/12/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas memeriksa proses penetasan larva nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di Insektarium Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Sabtu (2/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menekankan bahwa orang tua asuh nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia harus benar-benar menjaga ember berisi telur. Mereka harus menjaga agar telur menetas sehingga populasi nyamuk nantinya seperti yang diharapkan.

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Maryati Kasiman dalam seminar bertema "Penguatan Implementasi Nyamuk Hebat Ber-Wolbachia melalui Pemberdayaan Masyarakat" yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Baca Juga

"Yang diasuh jentik-jentik yang diharapkan menetas menjadi nyamuk ber-Wolbachia. Yang dititipkan punya tanggung jawab, memahami apa yang dilakukan benar-benar menjaga agar telur tidak sia-sia," kata dia, Selasa (24/9/2024).

Orang tua asuh (OTA) ini, yakni orang yang bersedia mengasuh telur nyamuk Aedes aegypti mengandung bakteri Wolbachia. Maryati mengatakan, para tenaga kesehatan yang tinggal di wilayah implementasi nyamuk ber-Wolbachia dapat menjadi OTA.

"Nanti disampaikan cara kerja (pada OTA), termasuk terkait ada penggantian paket karena dua minggu telur menetas untuk diganti telur baru, dilakukan penyesuaian teknis," ujar Maryati.

Nantinya, di rumah OTA akan ditempatkan ember berisi telur-telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia. Ember ini berukuran relatif kecil seperti wadah selai coklat dan dikecualikan saat para juru pemantau jentik melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk menekan demam berdarah dengue (DBD)

"Penempatannya (ember) oleh kader jumantik karena paling dekat dengan warga. Kan nanti diisi air, diberikan telur dan pakannya, nanti ember ditutup dan ditaruh di rumah OTA," kata Maryati.

Penempatan ember berisi telur di rumah OTA menjadi salah satu bagian dari implementasi pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia. Di Jakarta, implementasi program rencananya dimulai pada 27 September 2024 berlokasi di Kembangan Utara, Jakarta Barat.

Setiap dua pekan sekali akan dipantau perkembangbiakan nyamuk pada ember yang dijaga OTA. Implementasi nyamuk aedes aegypti ber-Wolbachia di satu wilayah dikatakan berhasil apabila populasi nyamuk ber-Wolbachia mencapai 60 persen dibandingkan populasi nyamuk lainnya.

"Penarikan ember ketika sudah enam bulan dilihat sudah 60 persen populasi nyamuk. Ember akan ditarik untuk digunakan di wilayah lain," kata Maryati.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement