Selasa 24 Sep 2024 20:36 WIB

Paslon Pilgub Jabar Deklarasi Kampanye Damai, KPU Minta Hadirkan Pilkada Menyenangkan

KPU Jabar mengajak masyarakat untuk mencoblos saat Pilkada Serentak

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) salin bersalaman usai deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jabar 2024 yang digelar KPU Jabar, di Laswi Heritage, Kota Bandung, Selasa (24/9/2024). Kegiatan yang bertajuk Inisiasi Budaya Demokrasi ini dihadiri empat paslon yakni, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja. Acara tersebut merupakan langkah simbolis dalam rangka mendukung Pemilu damai dalam ajang kontestasi Pilkada Serentak 2024.
Foto: Edi Yusuf
Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) salin bersalaman usai deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jabar 2024 yang digelar KPU Jabar, di Laswi Heritage, Kota Bandung, Selasa (24/9/2024). Kegiatan yang bertajuk Inisiasi Budaya Demokrasi ini dihadiri empat paslon yakni, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja. Acara tersebut merupakan langkah simbolis dalam rangka mendukung Pemilu damai dalam ajang kontestasi Pilkada Serentak 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Empat orang pasangan calon pada pemilihan Gubernur (pilgub) dan Wakil Gubernur Jawa Barat mendeklarasikan kampanye damai di Laswi Heritage, Kota Bandung, Selasa (24/9/2024). Mereka membacakan kesepakatan deklarasi damai secara serentak.

Keempat pasangan calon yang hadir yaitu Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina nomor urut satu, Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja nomor urut dua. Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie nomor urut tiga dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan nomor urut empat.

Baca Juga

Deklarasi tersebut berisi komitmen untuk mewujudkan pemilihan yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Melaksanakan kampanye pemilihan yang aman, tertib, dan damai, berintegritas tanpa hoaks, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang serta sesuai undang-undang.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat Ummi Wahyuni mengatakan, deklarasi kampanye damai dilakukan agar pelaksanaan Pilkada berjalan gembira. Termasuk bagi pemilih mencoblos dengan riang gembira. Ia mengajak masyarakat serta keluarganya masing-masing untuk mencoblos. Termasuk saling menghargai terhadap perbedaan.

"Hari ini kami melaksanakan deklarasi damai agar pelaksanaan pilkada gembira, masyarakat dapat datang ke TPS dengan riang gembira," ujar Ummi, Selasa (24/9/2024).

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Hedi Ardia KPU Jabar menginisiasi deklarasi kampanye damai untuk menciptakan  sinergi antara partai politik, pemerintah, aparat hukum dan keamanan, masyarakat, dan penyelenggara pemilu. Mereka diharapkan dapat mewujudkan pilkada serentak yang damai, tertib, serta berjalan sukses.

“Acara ini akan menjadi ajang silaturahmi sekaligus kampanye positif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024. Suasana dibuat meriah namun tetap formal dengan nuansa kebersamaan dan kolaborasi," katanya.

Hedi mengatakan masa kampanye merupakan momen krusial dalam pilkada serentak. Sebab aktivitas tersebut berpotensi menimbulkan gesekan antar pendukung.

Sehingga diperlukan sebuah bentuk kegiatan deklarasi kampanye damai bersama antara calon peserta pemilu, KPU dan stakeholder lainnya. Hal itu dilakukan sebagai komitmen bersama agar tercipta suasana pemilu yang damai, aman, dan tenteram.

Keempat paslon secara simbolis melepaskan merpati dan memukul kentongan sebagai simbol pemilu damai. Selain itu terdapat hiburan yaitu pertunjukan Jamrud.

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin berharap deklarasi damai dilakukan untuk memastikan proses demokrasi di Jawa Barat berjalan dengan damai, tertib dan penuh integritas. Pemilihan kepala daerah harus dapat menjadi pesta demokrasi masyarakat Jawa Barat sehingga dapat dijalankan dengan baik dengan tenang dan juga bebas dari intervensi.

"Deklarasi ini bertujuan memperkuat komitmen semua pihak dalam pemilihan, baik calon pasangan tim sukses, maupun masyarakat untuk menjaga ketenangan, saling menghormati, menjunjung etika politik," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement