Rabu 25 Sep 2024 08:08 WIB

Israel Tewaskan 569 di Lebanon, Puluhan Ribu Mengungsi

Deeskalasi ketegangan di Lebanon diserukan di Majelis Umum PBB.

Red: Fitriyan Zamzami
Orang-orang dengan menggunakan kendaraan terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari dari serangan uara Israel di Beirut, di selatan kota pelabuhan Sidon, Lebanon, Selasa (24/9/2024).
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Orang-orang dengan menggunakan kendaraan terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari dari serangan uara Israel di Beirut, di selatan kota pelabuhan Sidon, Lebanon, Selasa (24/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Korban serangan Israel ke Lebanon terus berjatuhan. Dalam 24 jam serangan tersebut, dan memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka. 

Hingga Selasa, tentara Israel terus melancarkan serangan sengit di berbagai wilayah Lebanon, menewaskan 569 orang dan melukai 1.835 orang dalam serangan dua hari, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Baca Juga

Sebagai balasan, Hizbullah menembakkan rentetan rudal ke pangkalan udara Israel dan menyerang fasilitas angkatan laut dengan drone, ketika para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB (UNGA) menyerukan deeskalasi.

Militer Israel menyerang berbagai lokasi di Lebanon sejak Senin. Setelah hampir setahun berperang melawan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza di perbatasan selatannya, Israel mengalihkan fokusnya ke perbatasan utara, tempat Hizbullah menembakkan roket ke Israel untuk menekan Israel agar menghentikan serangan ke Gaza.