Rabu 25 Sep 2024 15:40 WIB

Pasangan Dharma-Kun Siapkan Kampanye Online, Begini Strateginya

Kampanye online itu bisa dilakukan melalui berbagai aplikasi yang tersedia.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Dharma Pongrekun-Kun Wardana menunjukkan nomor urut pada acara rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut, di Gedung KPU Provinsi DKI Jakarta, Senin (23/9/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Dharma Pongrekun-Kun Wardana menunjukkan nomor urut pada acara rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut, di Gedung KPU Provinsi DKI Jakarta, Senin (23/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 telah dimulai sejak Rabu (25/9/2024). Para pasangan calon (paslon) mulai turun ke lapangan untuk meyakinkan masyarakat, termasuk Dharma Pongrekun-Kun Wardana, yang merupakan paslon dari jalur perseorangan atau independen.

Berdasarkan pantauan Republika, pasangan itu mengawali kampanye di hari pertama dengan menemui sejumlah warga di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Setelah itu, pasangan itu melakukan peresmian rumah aspirasi tim sukses di kawasan Kemayoran dan berkunjung ke Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Baca Juga

Calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta Kun Wardana mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk turun langsung ke masyarakat selama masa kampanye. Namun, kemungkinan tak akan semua wilayah dapat didatangi selama masa kampanye.

"Karena Jakarta ini luas dan waktu kita hanya dua bulan, jadi nanti Pak Dharma akan blusukan di tempat yang terpisah dengan saya," kata dia, Rabu (25/9/2024) siang.

Selain itu, Kun menambahkan, pihaknya akan melakukan kampanye secara daring atau online untuk menyapa warga Jakarta. Kampanye online itu bisa dilakukan melalui berbagai aplikasi yang tersedia.

"Jadi para warga yang nanti kita agak sulit untuk menyentuhnya, kita sarankan mereka menggunakan fasilitas online berbagai RW dan RT, dan kita bisa dijangkau kapanpun dan di manapun kita berada," ujar dia.

Ia berharap, pihaknya akan menjangkau lebih banyak masyarakat dengan metode kampanye secara online. Dengan begitu, akan lebih banyak warga yang mengenal Dharma-Kun.

"Tak kenal maka tak sayang. Maka dari itu kita akan sapa mereka, kita akan dengarkan mereka, dan kita akan jalankan aspirasi dari mereka untuk kemajuan Jakarta, untuk Jakarta yang aman dan juga Jakarta yang beradab," ujar Kun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement