Rabu 25 Sep 2024 17:26 WIB

Berdoa Agar Allah SWT Membalas Orang yang Menzalimi Kita Boleh, Asalkan…

Doa orang yang teraniaya akan dikabulkan

Berdoa (ilustrasi). Doa orang yang teraniaya akan dikabulkan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Berdoa (ilustrasi). Doa orang yang teraniaya akan dikabulkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sering kali kita mengalami sikap orang-orang yang menzalimi kita dengan perlakuan, ucapan, atau lainnya. Jika doa orang yang terzalimi itu dikabulkan, lantas apakah benar-benar diperbolehkan mendoakan orang yang menzalimi dana pa saja ketentuannya?

Pada dasarnya, dibolehkan bagi orang yang teraniaya untuk mendoakan orang yang menzaliminya agar Allah SWT membalasnya, akan tetapi janganlah yang bersangkutan mengkhususkan doa agar Allah SWt membalasnya dengan menyebutkan nama-nama orang yang menzaliminya, agar tidak terjerumus ke dalam kesewenang-wenangan dalam berdoa. Hal ini bisa jadi karena apa yang dimintanya itu tidak sesuai dengan apa yang dialaminya.

Baca Juga

Syekh as-Suyuthi ar-Raihabani al-Hanbali dalam kitabnya Mathalib Awla an-Nahy fi Syarh Ghayat al-Muntaha menjelaskan bahwa orang yang dizalimi boleh meminta pertolongan kepada makhluk untuk membela diri dari kezaliman, maka pertolongan dari Penciptanya lebih utama daripada pertolongan dari makhluk, dan ia boleh berdoa kepada orang yang menzaliminya sejauh rasa sakit akibat kezalimannya mengharuskannya untuk melakukan hal itu.

Tidak dibolehkan baginya berdoa untuk orang yang menghinanya atau mengambil hartanya dengan cara menistakan agama, karena hal itu lebih besar dari rasa sakit yang ditimbulkan oleh kezaliman.

Jika orang yang dizalimi memfitnahnya, maka ia tidak boleh balik memfitnahnya, tetapi ia harus berdoa kepada Allah untuk melawan orang-orang yang memfitnahnya.

Demikian pula jika orang mencela agamanya maka ia tidak boleh membalas dengan mencela agamanya, tetapi ia harus berdoa kepada Allah untuk melawan orang-orang yang menzaliminya.

Pembalasan serupa memang pada dasarnya adalah sebanding tetapi lebih baik menghindarinya, sebagaimana yang dikatakan oleh Ahmad: “Doa adalah pembalasan, dan barangsiapa yang berdoa kepada orang yang menzaliminya, berarti ia tidak bersabar. Maksudnya, ia hanya ingin melakukan pembalasan terhadap dirinya sendiri."

Dalam riwayat Tirmidzi dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

مَنْ دَعَا عَلَى مَنْ ظَلَمَهُ فَقَدْ انْتَصَرَ

“Barangsiapa yang mendoakan orang yang menzaliminya, maka ia telah meraih kemenangan.”

Dan barang siapa...

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement