Rabu 25 Sep 2024 21:28 WIB

Depan Tokoh Agama Dunia di Paris, Kiai Marsudi Sampaikan 6 Urgensi Toleransi

Kiai Marsudi menghadiri pertemuan tokoh agama dunia

KH Marsudi Syuhud (paling kanan) dalam pertemuan tokoh agama dunia di Paris.
Foto: Dok Istimewa
KH Marsudi Syuhud (paling kanan) dalam pertemuan tokoh agama dunia di Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) KH Marsudi Syuhud menghadiri pertemuan pemuka agama Komunitas De Sant'Egidio, di Paris Prancis bertajuk ‘Imagine Peace’ (Imagine La Paix), Senin (24/9/2024).

Dalam kegiatan yang dibuka Presiden Prancis Emmanual Macron itu, Kiai Marsudi menggarisbawahi tentang toleransi antarumat beragama saat menyampaikan ceramahnya di hadapan tokoh agama dunia itu.

Baca Juga

Kiai Marsudi juga menekankan pentingnya perdamaian dan keharmonisan. Salah satunya, peran tokoh agama dalam menghentikan perang. Sebab, manusia harus hidup dengan kedamaian sesuai dengan yang diajarkan oleh seluruh agama.

‘’Saya Marsudi Syuhud dari Indonesia sekarang bergabung denga para tokoh-tokoh agama dunia datang ke Paris. Kami berada, berbicara dan berdiskusi tentang kedamaian. Kami sepakat untuk menghentikan perang, kami harus hidup dengan damai,’’ kata Kiai dia, dalam keterangannya, Rabu (25/9/2024).

Kiai Marsudi mengungkapkan, para tokoh agama dunia dalam pertemuan tersebut mengimajinasikan dunia dalam kedamaian. Untuk itu, selain sepakat untuk menghentikan perang, para tokoh agama dunia juga memikirkan bagaimana caranya menghentikan perang.

"Jangan ada perang karena agama mengajarkan peace, peace, peace atau damai, damai, damai. Imajinasi pesan di sini adalah menghentikan perang, di mana (manusia) seharusnya hidup damai,’’ jelasnya.

Kiai Marsudi menjelaskan, dalam ajaran agama Islam, agama sangat menekankan pentingnya perdamaian dan keharmonisan dalam kehidupan manusia. Pengasuh

Pondok Pesantren Darul Uchwah ini menerangkan, Islam menuntun umatnya untuk selalu menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia, lingkungan, dan Tuhan.

BACA JUGA: Israel Tebar Selebaran Berbahasa Arab untuk Warga Lebanon, Begini Isinya

Kehadiran Wakil Ketua MUI KH Marsudi Syuhud dalam kegiatan ini menunjukkan peran aktif strategis MUI dalam forum-forum internasional untuk menyampaikan pesan damai sesuai ajaran Islam.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam kunjungan Apostolik, Yang Mulia Paus Fransiskus ke Indonesia, 3-4 September 2024, mengangkat tiga tema besar kemanusiaan, yaitu iman, persaudaraanm dan belas kasih.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement