Kamis 26 Sep 2024 09:28 WIB

BMKG Ungkap Skenario Jika Gempa Sesar Lembang Terjadi, Ini Dampak Hebatnya

Tiap tahun Sesar Lembang mengalami pergerakan sinistral antara 1,95-14 milimeter

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandung Virga Librian mengungkapkan potensi bahaya gempa bumi yang disebabkan Sesar Lembang.
Foto: Republiika/M Fauzi Ridwan
Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandung Virga Librian mengungkapkan potensi bahaya gempa bumi yang disebabkan Sesar Lembang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan telah menyusun skenario apabila gempa bumi diakibatkan Sesar Lembang terjadi. Skenario tersebut mulai dari dampak yang ditimbulkan hingga peta guncangan yang dapat terjadi akibat sesar Lembang.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandung Virga Librian mengatakan Sesar Lembang merupakan sesar aktif yang memiliki panjang 29 kilometer dari Kabupaten Bandung Barat hingga Kabupaten Bandung. Sesar Lembang melintasi wilayah Ngamprah, Cisarua, Parongpong, Lembang, Cimenyan dan Cilengkrang.

Baca Juga

Hasil penelitian studi geodesi dari berbagai peneliti, Virga menuturkan tiap tahun Sesar Lembang mengalami pergerakan sinistral antara 1,95 hingga 14 milimeter. Selain itu, dari penelitian Mudrik Daryono menyebutkan bahwa saat ini merupakan penghujung siklus aktivitas gempa Sesar Lembang dapat terjadi.

"Lalu bagaimana langkah mitigasi, gempa sendiri tidak membunuh. Ada collateral hazard, ada dampak sekunder atau tersier," ujar Virga saat dihubungi, Kamis (26/9/2024).

Virga mengatakan, getaran tanah yang diakibatkan jika terjadi gempa bumi Sesar Lembang tidak akan membunuh. Namun, dampak ikutan berpotensi mengakibatkan korban jiwa dan harta benda seperti kerusakan bangunan, tanah longsor sedangkan untuk likuifaksi hanya kriteria rendah.

Selain itu, kata dia, dampak ikutan jika terjadi gempa Sesar Lembang yaitu kebakaran, menurunkan permukaan tanah hingga membuat bendungan jebol. Namun, harus terlebih dahulu dicek sejauh mana bendungan terdekat bisa menahan magnitudo.

Sedangkan efek tersier, jika gempa Sesar Lembang terjadi maka tim SAR dan masyarakat harus menggunakan alat pelindung diri untuk mengantisipasi wabah epidemi dari korban yang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Selain itu dampak sosial, ekonomi dan psikologis akan terjadi.

Virga menyebut faktor yang mempengaruhi dampak kerusakan gempa bumi dilihat dari magnitudo gempa bumi, kedalaman gempa, jarak dari sumber, getaran yang beresonansi hingga kondisi bangunan apakah telah memenuhi standar.

Skenario lainnya, kata Virga, apabila gempa akibat Sesar Lembang terjadi dengan magnitudo 6,8 dengan kedalaman 10 kilometer dengan pusat di Cisarua dan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat maka daerah yang paling terdampak yaitu daerah sumbernya Bandung Barat dan Kabupaten bandung.

Selain itu, Kota Cimahi, Kota Bandung, Purwakarta hingga Subang. Dampak kerusakan akibat guncangan tersebut di angka 6 hingga 8 mmi. "Ini kerusakan bangunan dengn kontruksi kuat, retakan pada bangunan kurang baik dan menyebabkan air menjadi keruh," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement