Kamis 26 Sep 2024 18:13 WIB

Ukraina Wanti-Wanti Soal Ancaman dari Rusia dan Prediksi Prabowo Tentang Perang Nuklir

Prabowo menyebut situasi dunia saat ini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Red: Mas Alamil Huda
Suasana kerusakan yang terjadi setelah serangan rusia di terminal pos di Kharkiv, Ukraina, Ahad (30/6/2024).
Foto: EPA-EFE/SERGEY KOZLOV
Suasana kerusakan yang terjadi setelah serangan rusia di terminal pos di Kharkiv, Ukraina, Ahad (30/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha mendesak peserta pertemuan menteri luar negeri G20 untuk mengambil sikap tegas terhadap retorika nuklir Rusia, Rabu (25/9/2024). Sikap tersebut dianggap perlu sebagai upaya menjaga perdamaian dunia.

"Saya mendesak semua orang yang hadir di ruangan ini untuk mengambil sikap tegas terhadap retorika Rusia yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab tentang senjata nuklir," kata Sybiha dalam pidatonya di pertemuan yang diadakan di New York di sela-sela sesi ke-79 Majelis Umum PBB.

Baca Juga

Memperhatikan bahwa Ukraina mengusulkan "jalan yang jelas menuju perdamaian" melalui formula perdamaian yang ditetapkan oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy selama pertemuan puncak G20 2022 yang diadakan di Indonesia, Sybiha mengatakan bahwa sebagai tanggapan, mereka mendengar "ancaman nuklir baru" dari Rusia.

"Satu-satunya alasan (Presiden Rusia Vladimir) Putin mulai berbicara tentang senjata nuklir adalah karena dia ingin menakut-nakuti kita semua. Tetapi kita telah membuktikan berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir bahwa ketakutan bukanlah jawaban. Kita harus melakukan yang sebaliknya," kata Sybiha.