Jumat 27 Sep 2024 05:35 WIB

Eskalasi Terus Meningkat, TNI-Kemenlu Bersiap Evakuasi WNI di Lebanon

TNI dan Kemenlu rapat teknis membahas situasi terkini di Lebanon dan rencana evakuasi

Red: Mas Alamil Huda
Orang-orang dengan menggunakan kendaraan terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari serangan udara Israel di jalan raya penghubung Kota Beirut, Lebanon, Selasa (24/9/2024).
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Orang-orang dengan menggunakan kendaraan terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari serangan udara Israel di jalan raya penghubung Kota Beirut, Lebanon, Selasa (24/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Hariyanto mengatakan, prajurit TNI yang saat ini bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) siap membantu mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon pulang ke Tanah Air. TNI telah menyiapkan rencana kontingensi untuk situasi kedaruratan, termasuk di antaranya untuk evakuasi.

Namun, rencana itu perlu mendapatkan izin lebih dulu dari pimpinan UNIFIL, yaitu Force Commander UNIFIL yang sejak 2022 dijabat Letnan Jenderal Aroldo Azàro dari Angkatan Bersenjata Spanyol. "Untuk evakuasi pengungsi yang berada di dekat perbatasan Israel harus seizin Force Commander UNIFIL, sedangkan untuk penarikan personel TNI sampai saat ini menunggu keputusan Force Commander UNIFIL," kata Hariyanto, Kamis (26/9/2024).

Baca Juga

Perwakilan dari Markas Besar TNI dan Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Kamis (26/9/2024), menggelar rapat teknis membahas situasi terkini di Lebanon dan rencana evakuasi WNI.

Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha menyampaikan, rencananya pasukan TNI yang saat ini bertugas bersama UNIFIL akan dikerahkan untuk membantu evakuasi manakala eskalasi konflik antara Lebanon dan militer Israel (IDF) semakin parah. Judha menyebut, saat ini ada 155 orang WNI yang tinggal di Lebanon. Mayoritas dari mereka ialah mahasiswa dan mereka yang menikah dengan warga Lebanon.