Jumat 27 Sep 2024 08:32 WIB

Otoritas Lebanon: 1.540 Orang Dibunuh Israel Sejak 8 Oktober 2023

Jumlah pengungsi yang terdaftar di tempat penampungan meningkat jadi 77.100 orang.

Red: Andri Saubani
Orang-orang dengan menggunakan kendaraan terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari dari serangan usara Israel di jalan raya penghubung kota Beirut, di selatan kota pelabuhan Sidon, Lebanon, Selasa (24/9/2024).
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Orang-orang dengan menggunakan kendaraan terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari dari serangan usara Israel di jalan raya penghubung kota Beirut, di selatan kota pelabuhan Sidon, Lebanon, Selasa (24/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Otoritas Lebanon pada Kamis mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke seluruh negara itu telah mencapai 1.540 sejak Oktober 2023. Unit Manajemen Risiko Bencana mengatakan dalam sebuah laporan bahwa jumlah korban luka mencapai 5.410 dan "jumlah pengungsi yang terdaftar di tempat penampungan yang disetujui meningkat menjadi 77.100 orang hingga Rabu sore (waktu setempat)."

Laporan itu menyebutkan bahwa tempat penampungan di fasilitas umum telah meningkat menjadi 565, termasuk sekolah umum, kompleks pendidikan, lembaga kejuruan dan pusat pertanian. Mereka mencatat bahwa ribuan orang lainnya telah melakukan perjalanan melalui udara atau melintasi wilayah Lebanon ke Suriah, dan badan tersebut memperkirakan jumlah sebenarnya jauh melebihi jumlah resmi.

Baca Juga

Pernyataan itu mengindikasikan bahwa selama dua hari terakhir, otoritas Keamanan Umum mencatat masuknya 15.600 warga Suriah dan 16.130 warga Lebanon ke wilayah Suriah. Mengenai serangan Israel, laporan itu menyatakan bahwa sejak Senin, telah ada 7.034 serangan udara atau pengeboman, 248 bom fosfor dan 133 kejadian baku tembak.

Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin (23/9/2024) pagi dalam serangan yang telah menewaskan sedikitnya 677 korban dan melukai lebih dari 2.500 orang, menurut angka yang dirilis Kementerian Kesehatan. Kelompok perlawanan Lebanon Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.500 korban, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas dari Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.