Jumat 27 Sep 2024 09:45 WIB

Noice Dukung Kreator Raih Cuan Lewat Monetisasi Konten

Noice telah meraih satu juta transaksi konten VIP.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pengguna menunjukan aplikasi Noice (ilustrasi). Noice, memperkenalkan program Cuan di Noice yang bertujuan mendukung para konten kreator di Tanah Air.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pengguna menunjukan aplikasi Noice (ilustrasi). Noice, memperkenalkan program Cuan di Noice yang bertujuan mendukung para konten kreator di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform podcast streaming, Noice, memperkenalkan program Cuan di Noice yang bertujuan mendukung para konten kreator di Tanah Air untuk bisa tumbuh dan hidup dari karya mereka melalui monetisasi konten. Hadirnya program ini dilatarbelakangi ketertarikan masyarakat Indonesia dalam membeli konten digital yang kian meningkat khususnya di kalangan Gen Z dan milenial.

Berdasarkan laporan We Are Social dan Hootsuite, Indonesia menempati peringkat ke-27 di dunia dengan persentase pengguna internet yang membeli konten digital sebanyak 66,9 persen. Sejalan dengan hal tersebut, pertumbuhan yang signifikan untuk penjualan konten digital juga terjadi di aplikasi Noice. Sejak fitur monetisasi dalam bentuk konten berbayar (VIP) diluncurkan bagi seluruh konten kreatornya sejak awal tahun 2023 lalu, Noice telah meraih satu juta transaksi konten VIP dengan lebih dari 100 ribu transacting unique users.

Baca Juga

“Melihat pertumbuhan fans-economy yang sangat positif sejak awal skema monetisasi Noice diluncurkan, kami sangat tertarik memperkenalkan program Cuan di Noice lebih luas lagi agar lebih banyak kreator di Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari monetisasi karya mereka. Program ini terbuka untuk semua kreator dengan berbagai genre konten, tidak hanya komedi, tapi juga horor, bahkan bisnis, investasi, dan edukasi.” kata Chief Business Officer Noice, Niken Sasmaya, dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9/2024).

Niken menjelaskan Noice memberi peluang berkreasi bagi para konten kreator untuk memonetisasi konten mereka dalam berbagai format, tidak hanya dalam bentuk podcast, namun format lainnya seperti audio story bahkan sebuah event yang dikonversi ke konten on-demand.