REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di kalangan Bani Israil dahulu, ada seorang ahli ibadah. Ulama ini mengalami depresi sejak ditinggal wafat istrinya.
Alim tersebut sampai-sampai mengurung diri, menjauhi interaksi dengan masyarakat. Ia menolak dikunjungi oleh siapapun, termasuk murid-murid dan para rekan sesama pendakwah.
Baca Juga
Hingga suatu hari, seorang perempuan datang bertamu ke rumahnya dengan alasan, ingin meminta fatwa. Wanita ini dengan sabar menunggu sang tuan rumah agar bersedia menemuinya.
Berjam-jam lamanya, ulama yang sedang bersedih hati itu tetap mengurung diri dalam kamar. Lelaki paruh baya itu tetap menolak untuk bertemu seorang tamu pun.