REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Tentara Israel, Kamis (26/9/2024), mundur dari Kota Jenin dan daerah sekitarnya di Tepi Barat yang diduduki, setelah menggelar operasi militer selama 18 jam.
Sejumlah saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel pada Rabu menyerbu Jenin dan mulai menghancurkan lebih banyak infrastruktur dan jalanan.
Sedikitnya enam warga Palestina ditahan dalam operasi tersebut, kata sumber setempat.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa operasi militer Israel di Jenin dan daerah sekitarnya itu membunuh seorang perempuan berusia 37 tahun dan menyebabkan empat perempuan lainnya cedera serius.
Menurut Ayman Obeida, anggota Dewan Kota Desa Anza dekat Jenin, pasukan Israel menyerbu desa itu dan melepaskan tembakan tanpa pandang bulu di sebuah rumah duka. Akibatnya, seorang perempuan tewas dan empat lainnya terluka.
Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel melancarkan serangan secara rutin di Tepi Barat, yang kian meningkat sejak pecah perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Warga Palestina juga diserang oleh para pemukim ilegal Israel.
Kementerian kesehatan mencatat sejak itu sedikitnya 718 warga Palestina gugur dan lebih dari 5.750 lainnya luka-luka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan itu.
Dalam sebuah putusan pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama beberapa dekade di tanah Palestina sebagai hal yang ilegal dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.