Jumat 27 Sep 2024 19:47 WIB

Pertamina EP Tanjung Field Berdayakan Perempuan Lewat Kuas Jirak

Melalui Kuas Jirak, ikan hasil tangkapan diolah menjadi abon, kerupuk, hingga albumin

Acil-acil Kuas Jirak bersama-sama membuat kerupuk dari bahan baku olahan ikan gabus.
Foto: Pertamina
Acil-acil Kuas Jirak bersama-sama membuat kerupuk dari bahan baku olahan ikan gabus.

REPUBLIKA.CO.ID, TABALONG -- PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field mendukung pengembangan potensi ekonomi lokal Desa Jirak melalui program CSR unggulan Kuas Jirak, kependekan dari Kelompok Usaha Acil Desa Jirak. Program itu berfokus pada pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan produk olahan ikan dan pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun.

Inisiatif program berawal dari permasalahan sosial-ekonomi di Desa Jirak yang merupakan penghasil ikan air tawar terbesar di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Tantangan yang dihadapi di antaranya hasil tangkapan ikan yang tidak mendukung peningkatan pendapatan, rendahnya produktivitas ibu rumah tangga, dan tingginya angka kemiskinan.

Baca Juga

PEP Tanjung Field tergerak untuk berperan aktif dalam membantu pengembangan potensi lokal. Menurut Field Manager PEP Tanjung Field, Kurniawan Triyo Widodo, program CSR Perusahaan bertujuan memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat.

”Kami mengintegrasikan inovasi sosial dan lingkungan dalam program CSR kami agar menghasilkan dampak berkelanjutan bagi masyarakat. Program Kuas Jirak juga merupakan wujud nyata komitmen kami terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," ujarnya, Rabu (25/9/2024).

Dengan program Kuas Jirak, PT Pertamina EP Tanjung Field berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Jirak, memberdayakan perempuan, meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal, serta mendorong keberlanjutan melalui inovasi sosial dan lingkungan yang terpadu.

Pada 2022, PEP Tanjung Field menginisiasi pembentukan Kelompok UMKM Barokah yang memproduksi abon ikan. Tahun berikutnya, program ini berkembang dengan menambah kapasitas anggota, mematenkan alat peniris ikan, memperluas variasi produk, dan memasuki pasar digital.

Memasuki tahun 2024, program ini memperkenalkan diversifikasi produk olahan seperti basreng, kerupuk ikan, dan kerupuk tulang ikan, serta membentuk Kelompok Sukses Bersama Desa Jirak (Sukma Saji). Ke depan, program ini diharapkan dapat mencapai kemandirian melalui sinergi dengan kelompok nelayan dan penguatan pasar melalui e-commerce.

Pada tahun 2024 ini, fokus program adalah membentuk kelompok baru serta diversifikasi produk dan mendukung ekonomi sirkular dalam memproduksi abon, albumin, dan produk turunan lainnya. Program ini bekerja sama dengan kelompok nelayan melalui inisiatif "Saraba Iwak" yang bersinergi dengan Kelompok Barokah.

Mereka mengadakan pelatihan bagi anggota mengenai administrasi, penjualan online, dan peningkatan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan melalui penggunaan teknologi spinner hemat energi. Hal ini diharapkan mendukung target Zero Waste Production dalam pengolahan produk-produk Kuas Jirak.

Head of Communication Relations & CID Zona 9, Elis Fauziyah, menjelaskan bahwa program ini berhasil mengurangi limbah minyak jelantah hingga 500 ml per bulan yang diolah menjadi sabun dan menghemat energi listrik sebesar 445,95 kWh per tahun.

”Program ini juga memberdayakan 25 perempuan dalam pengolahan ikan, memberikan keterampilan tambahan, dan memberikan kontribusi terhadap penetapan Desa Jirak sebagai Kampung Haruan oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong pada 2022,” ujar Elis.

Ketua Kelompok Barokah, Sri Hartini, mengungkapkan bahwa PEP Tanjung Field telah memberikan pelatihan berharga bagi kelompoknya. "Kami mendapatkan pelatihan intensif dalam pengolahan abon hingga pemasaran produk. Tahun ini juga dibentuk kelompok baru, Sukma Saji, yang fokus pada produk camilan seperti pangsit ikan dan kerupuk tulang ikan," paparnya.

Kepala Desa Jirak, Pansyah, mengapresiasi keberhasilan PEP Tanjung Field dalam memberdayakan masyarakat Desa Jirak. Ia berharap program ini terus berkembang dengan terbentuknya kelompok-kelompok baru yang menghasilkan produk inovatif lainnya.

PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field yang berada di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Tanjung Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement