Sabtu 28 Sep 2024 08:37 WIB

Ecolab Gandeng Perusahaan Daur Ulang demi Hemat Penggunaan Air

Sekitar delapan juta ton limbah plastik masuk ke lautan setiap tahunnya.

Red: Erik Purnama Putra
Ecolab gandeng Amandina Bumi Nusantara untuk mengurangi sampah plastik demi keberlanjutan lingkungan.
Foto: Republika.co.id
Ecolab gandeng Amandina Bumi Nusantara untuk mengurangi sampah plastik demi keberlanjutan lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data dari Program Lingkungan PBB (UN Environment), dunia menghasilkan sekitar 300 juta ton limbah plastik setiap tahunnya. Angka itu hampir setara dengan total berat populasi manusia. Sekitar delapan juta ton limbah plastik tersebut masuk ke lautan setiap tahunnya.

Secara global, termasuk di Asia Tenggara, perusahaan di sektor industri makanan dan minuman mulai mengambil langkah nyata dengan berkomitmen untuk mengganti 50 persen kemasan plastik yang ada dengan plastik daur ulang dalam dekade mendatang. Pergeseran menuju keberlanjutan lingkungan mengubah cara produk diproduksi, dibeli, dan dikonsumsi, sehingga memicu pertumbuhan produk berbasis keberlanjutan.

Ecolab menyadari pentingnya mengatasi kebutuhan dan tantangan yang berkembang dalam industri RPET (daur ulang). Ecolab Divisi Food and Beverage pun memperkenalkan solusi pembersihan dan sanitasi untuk membantu produsen RPET mengoptimalkan program pencucian mereka. Hal itu juga memberikan hasil kebersihan berkualitas tinggi sambil menghemat penggunaan air dan energi.

Dalam diskusi panel industri di Indo Waste & Recycling 2024 Expo di Jakarta beberapa waktu lalu, Direktur Pemasaran Ecolab di Asia Tenggara, Terence Tan menjelaskan, pendekatan perusahaannya sekaligus membantu produsen RPET mulai dari proses hulu hingga hilir. Pendekatan tersebut membuka peluang kolaborasi, memungkinkan solusi inovatif yang disesuaikan untuk mengatasi tantangan unik yang dihadapi produsen RPET.