Sabtu 28 Sep 2024 14:22 WIB

Kampanye Kebaikan di Medsos, Muhammadiyah-Kemenko PMK Berdayakan Gen Z

Kemenko PMK menggandeng Muhammadiyah untuk kampanye positif bermedsos.

Muhammadiyah dan Kemenko PMK menyelenggarakan Pelatihan Positif Bermedia Sosial pada  27-28 September 2024 di Jakarta.
Foto: dok ist
Muhammadiyah dan Kemenko PMK menyelenggarakan Pelatihan Positif Bermedia Sosial pada 27-28 September 2024 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus menggulirkan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) antara lain melalui kampanye di jagad internet. Dengan menggandeng Muhammadiyah, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyelenggarakan pelatihan yang bertajuk "Positif Bermedia Sosial untuk Indonesia Lebih Baik" di Jakarta pada 27-28 September 2024.

Menurut Koordinator Tim Kerja Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah M Sofyan, GNRM menyebarkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, seperti tenggang rasa, integritas, etos kerja, dan gotong royong. Semua itu penting untuk ditanamkan dalam diri kolektif anak-anak muda, termasuk generasi Z (Gen Z), yang sangat mengakrabi perkembangan teknologi. Harapannya, pelatihan ini dapat kian mendorong mereka agar selalu positif dalam bermedia sosial.

Baca Juga

"Gen Z menjadi harapan kita semua dalam beberapa tahun ke depan untuk Indonesia Emas 2045. Sehingga, dalam kegiatan ini kami melibatkan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jabodetabek," ujar Sofyan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (28/9/2024).

Perwakilan Kemenko PMK, Saifullah Asad El Bihar, mengapresiasi Muhammadiyah karena telah turut mendukung GNRM. Menurut dia, Persyarikatan memiliki kepekaan dan strategi yang jitu dengan menggandeng Gen Z untuk mengampanyekan nilai-nilai kebaikan di media sosial.

"Dengan menggandeng Gen Z sebagai digital native, diharapkan nilai-nilai kebaikan dan semangat untuk berubah menjadi lebih baik semakin masif di media sosial," kata Saifullah.

Hal senada diungkapkan salah satu narasumber, Dr Ika Yatri. Menurut akademisi Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka tersebut, kegiatan ini berbeda dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. Sebab, sasarannya adalah kalangan Gen Z.

Ika mengatakan, Gen Z memiliki karakter yang unik. Sebab, dunia mereka sejak kecil sudah tumbuh akrab dengan teknologi digital. Mereka dinilainya telah mengenal internet dengan baik.

"Karena mereka digital native, maka harapannya, media sosial kita dipenuhi nilai-nilai kebaikan, bukan ujaran kebencian, apalagi berita-berita bohong," ucap dia.

Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan ajang "content challenge." Di dalamnya, setiap peserta ditantang untuk membuat konten kreatif di akun media sosial masing-masing. Harapannya, karya mereka dapat menginspirasi Gen Z lainnya untuk Indonesia lebih baik menuju Indonesia Emas 2045.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement