REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah akan menarik utang baru sebesar Rp 775,9 triliun pada 2025 mendatang. Mayoritas penarikan utang tersebut berasal dari surat berharga negara (SBN).
“Rp 775 triliun dengan penerbitan SBN itu sebesar Rp 642,5 triliun, dan penarikan pinjaman sebesar Rp 133 triliun,” kata Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Riko Amir di Serang, Banten, dikutip Sabtu (28/9/2024).
Besaran pinjaman netto lebih lanjut meliputi mayoritas pinjaman luar negeri Rp 128.130,6 triliun. Lalu pinjaman dalam negeri sebesar Rp 5.174,8 triliun.
Riko menyampaikan hal yang menarik dari rencana pembiayaan utang dalam RAPBN 2025 tersebut, yakni pinjaman yang tinggi dibandingkan APBN 2024 secara neto, baik dari pinjaman dalam negeri maupun luar negeri.