Sabtu 28 Sep 2024 18:30 WIB

Israel Retas Kendali Bandara Beirut, Ancam Penerbangan Sipil Iran yang Berusaha Mendarat

Israel mencurigai penerbagan sipil Iran membawa senjata untuk dikirim ke Hizbullah.

Red: Andri Saubani
 Seorang penumpang tiba di bandara internasional Rafic Hariri di Beirut, Lebanon. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE / WAEL HAMZEH
Seorang penumpang tiba di bandara internasional Rafic Hariri di Beirut, Lebanon. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Militer Israel pada Sabtu (28/9/2024) meretas menara kendali Bandara Internasional Rafic Hariri Beirut, dan mengeluarkan ancaman terhadap pesawat sipil Iran yang berusaha mendarat, menurut beberapa sumber. Kementerian Transportasi Lebanon kemudian memerintahkan otoritas bandara untuk mencegah pesawat Iran memasuki wilayah udara Lebanon menyusul ancaman Israel tersebut.

Sumber-sumber kementerian mengonfirmasi kepada Anadolu bahwa arahan tersebut dikeluarkan setelah sikap agresif tentara Israel. Sejauh ini belum ada tanggapan dari Israel mengenai hal tersebut.

Baca Juga

Namun, beberapa jam sebelumnya, juru bicara militer Israel Daniel Hagari memperingatkan bahwa pihaknya "tidak akan mengizinkan senjata apa pun dikirim ke Hizbullah," termasuk "melalui Bandara Internasional Beirut."

"Kami tidak akan mengizinkan pengiriman senjata ke Hizbullah dalam bentuk apa pun. Kami mengetahui adanya kiriman senjata Iran ke Hizbullah, dan kami akan berupaya menggagalkannya," kata Hagari dalam sebuah pernyataan.