Ahad 29 Sep 2024 10:06 WIB

Menlu AS Bicara Serangan Israel yang Sebabkan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Syahid

Hassan Nasrallah syahid dalam serangan udara Israel di pinggiran Beirut.

Red: Mas Alamil Huda
Foto oleh Kantor Pers Pemerintah Israel (GPO) menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri).
Foto: EPA-EFE/HAIM TZACH/GPO
Foto oleh Kantor Pers Pemerintah Israel (GPO) menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Sabtu (28/9/2024) menyerukan jalan menuju diplomasi saat Israel meningkatkan serangannya di Lebanon. Blinken kepada wartawan dalam konferensi pers di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, juga memperingatkan, baik Israel maupun Hizbullah untuk "berhenti saling tembak."

"Hal terpenting yang dapat dilakukan melalui diplomasi adalah mencoba terlebih dahulu menghentikan tembak-menembak di kedua pihak, dan kemudian menggunakan waktu dari gencatan senjata itu untuk melihat apakah kita dapat mencapai kesepakatan diplomatik yang lebih luas," kata Blinken.

Baca Juga

"Jalan menuju diplomasi mungkin tampak sulit dilihat saat ini, tetapi itu ada, dan menurut penilaian kami, itu sangat diperlukan. Kami akan terus bekerja keras dengan semua pihak untuk mendesak mereka memilih jalur tersebut," tambahnya.

Blinken menggambarkan eskalasi terbaru di Timur Tengah sebagai "momen genting". Dia menekankan bahwa "keputusan yang diambil semua pihak dalam beberapa hari mendatang akan menentukan arah wilayah ini, dengan konsekuensi besar bagi rakyatnya saat ini dan mungkin selama bertahun-tahun ke depan."