Ahad 29 Sep 2024 17:57 WIB

Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Berjalan Baik Berkat Kolaborasi Bebagai Unsur

Kemiskinan ekstrem menurun menjadi 0,83 persen.

Rep: Ilham Tirta/ Red: Ilham Tirta
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta (baju putih kanan) dan Dirut PT PNM, Arief Mulyadi (baju putih kiri) saat mengunjungi nasabah Mekaar PNM di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (27/9/2024).
Foto: dok istimewa
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta (baju putih kanan) dan Dirut PT PNM, Arief Mulyadi (baju putih kiri) saat mengunjungi nasabah Mekaar PNM di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (27/9/2024).

 

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Target penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia semakin mendekati titik nol. Data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem menurun drastis dari 6,18 persen pada 2014 menjadi 0,83 persen pada Maret 2024. 

Baca Juga

"Ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang hampir berhasil mengentaskan kemiskinan ekstrem lebih cepat enam tahun dari target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030," kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (27/9/2024). 

Arif mengatakan, pencapaian itu didapat berkat kolaborasi yang baik dari berbagai unsur, dari pemerintah pusat, daerah, lembaga keuangan, hingga filantropi. Strateginya, melakukan berbagai intervensi, sepertimu penyediaan modal usaha sekaligus pendampingan bagi mereka yang masih bisa produktif.