Senin 30 Sep 2024 05:05 WIB

Menlu Rusia: Tampaknya Israel Ingin Buat Alasan untuk AS Terlibat dalam Perang Ini

Lavrov menyebut Israel memprovokasi Iran dan Hizbullah untuk menarik keterlibatan AS.

Red: Mas Alamil Huda
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri dari Rusia Sergey Lavrov di Beijing, China, 9 April 2024.
Foto: EPA-EFE/XINHUA
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri dari Rusia Sergey Lavrov di Beijing, China, 9 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mendesak Israel untuk meninggalkan "metode teroris" dalam menyelesaikan masalah politik. Hal itu disampaikan Lavrov saat mengomentari pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon.

Dalam konferensi pers di New York pada Sabtu (28/9/2024), Lavrov mengatakan, ia mendapat kesan bahwa Israel berusaha memprovokasi Iran dan Hizbullah untuk menarik keterlibatan AS dalam konflik di Timur Tengah. Diplomat Rusia itu menilai pembunuhan Nasrallah bukan upaya provokatif pertama yang dilakukan Israel.

Baca Juga

Pada Juli, Ismail Haniyeh, petinggi kelompok perlawanan Palestina Hamas, terbunuh di Teheran ketika berada di ibu kota Iran itu untuk menghadiri pelantikan presiden Iran. Sebelumnya, Israel menyerang misi diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.

"Tampaknya Israel ingin menciptakan alasan bagi AS untuk terlibat dalam perang ini," kata Lavrov, seraya menambahkan bahwa Israel telah memprovokasi Iran dan Hizbullah.