Ahad 29 Sep 2024 23:15 WIB

PLN Manfaatkan 1,7 Juta Hektare Lahan Kritis untuk Ekosistem Biomassa Berkelanjutan

Program biomassa PLN bukti nyata Pemerintah hadir hingga pelosok

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong program biomassa dengan memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan kelompok masyarakat.
Foto: PLN
Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong program biomassa dengan memanfaatkan lahan kritis yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan kelompok masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero) melalui sub holding PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) mengubah area yang sebelumnya kritis menjadi lebih hijau dan produktif. Upaya ini akan memanfaatkan 1,7 juta hektare lahan kritis yang tersebar di seluruh tanah air.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengapresiasi hal itu. Langkah PLN mendorong program biomassa dengan memanfaatkan lahan kritis berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan kelompok masyarakat.

"Kita dihadapkan pada tantangan perubahan iklim. Saya sangat menghargai karena dengan diwajibkan (program ini) maka sumber biomassa akan berasal dari tanah marjinal," kata Sudaryono dalam sambutannya pada agenda Peresmian Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya, beberapa hari lalu, diedarkan lewat siaran pers PLN, Ahad (29/9/2024).