Senin 30 Sep 2024 06:45 WIB

1 Juta Orang Lebanon Mengungsi Akibat Serangan Brutal Israel, Terburuk Sepanjang Sejarah

Jumlah ini menandai gelombang pengungsian terbesar dalam sejarah negara tersebut.

Red: Mas Alamil Huda
Orang-orang terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari dari serangan usara Israel di jalan raya penghubung kota Beirut, di selatan kota pelabuhan Sidon, Lebanon, Selasa (24/9/2024).
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Orang-orang terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari dari serangan usara Israel di jalan raya penghubung kota Beirut, di selatan kota pelabuhan Sidon, Lebanon, Selasa (24/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan, sekitar satu juta orang Lebanon telah mengungsi akibat serangan Israel. Jumlah ini menandai gelombang pengungsian terbesar dalam sejarah negara tersebut.

"Lebanon tengah mengalami gelombang pengungsian terbesar dalam sejarahnya," kata Mikati dalam konferensi pers setelah pertemuan komite darurat pemerintah di Beirut, Ahad (30/9/2024).

Baca Juga

Mikati menuturkan, prioritas Lebanon adalah menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung melalui upaya diplomasi berkelanjutan. “Kami tidak punya pilihan lain,” ucapnya.

Dirinya juga menegaskan kembali komitmen Lebanon terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang menyerukan penghentian permusuhan antara Israel dan Hizbullah. “Tentara Lebanon siap melaksanakan resolusi tersebut,” ucapnya, seraya menekankan pentingnya mencegah eskalasi lebih lanjut.