Senin 30 Sep 2024 11:17 WIB

Pengembangan Biomassa PLN di Tasikmalaya: Dikelola Masyarakat, Didukung Pemerintah

Dirinya optimistis program ini dapat berkelanjutan.

Red: Ahmad Fikri Noor
Anggota Gabungan Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Tasikmalaya, Rismayadi (40) ketika memberikan pakan pada hewan ternaknya. Dengan tanaman indigofera, masyarakat dapat memanfaatkan daunnya sebagai pakan ternak dan rantingnya dapat dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.
Foto: PLN
Anggota Gabungan Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Tasikmalaya, Rismayadi (40) ketika memberikan pakan pada hewan ternaknya. Dengan tanaman indigofera, masyarakat dapat memanfaatkan daunnya sebagai pakan ternak dan rantingnya dapat dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Upaya PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia dalam mengembangkan ekosistem biomassa yang berbasis ekonomi kerakyatan sukses memberdayakan masyarakat dan memperoleh dukungan Pemerintah. Usai sukses di Cilacap dan Gunung Kidul, PLN juga menerapkan program serupa di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (26/9/2024) lalu.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat optimistis program yang dilakukan PLN ini akan mendukung kemajuan wilayahnya khususnya dalam bidang pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.

Baca Juga

"Program ini merupakan dukungan yang luar biasa bagi daerah kami. Program hari ini merupakan langkah strategis dan menjadi momentum bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam mengembangkan sumber daya lokal," kata Yedi dalam sambutannya pada agenda Peresmian Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Tasikmalaya pada Kamis (26/9/2024).

Tidak hanya itu, dirinya menambahkan bahwa program ini juga turut menjaga kelestarian lingkungan karena mampu mengubah lahan yang sebelumnya kiritis menjadi lebih hijau dan produktif.