Senin 30 Sep 2024 11:55 WIB

Perundungan di Dunia Maya, Bagaimana Cara Bedakan Bullying dan Bercanda?

Lewat perundungan di dunia maya, pelaku ingin menakuti dan mempermalukan korban.

Perundungan di dunia maya atau cyberbullying (ilustrasi). Cyberbullying atau perundungan dunia maya merupakan tindakan agresif yang dilakukan secara berulang melalui teknologi digital seperti medsos.
Foto: Dok. Freepik
Perundungan di dunia maya atau cyberbullying (ilustrasi). Cyberbullying atau perundungan dunia maya merupakan tindakan agresif yang dilakukan secara berulang melalui teknologi digital seperti medsos.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cyberbullying semakin marak seiring dengan meningkatnya penggunaan internet, terutama di kalangan remaja. Cyberbullying atau perundungan dunia maya merupakan tindakan agresif yang dilakukan secara berulang melalui teknologi digital seperti media sosial, pesan teks, atau email.

Tindakan ini bertujuan untuk menyakiti, mengintimidasi, atau mempermalukan seseorang. Cyberbullying dapat terjadi di media sosial, platform pengiriman pesan, hingga platform permainan. Melalui perundungan dunia maya, pelaku ingin menakut-nakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran.

Baca Juga

Dikutip dari laman unicef.org, beberapa contoh perilaku perundungan di media sosial (medsos) di antaranya menyebarkan kebohongan atau mengunggah foto atau video memalukan seseorang di media sosial;

mengirim pesan, gambar, atau video yang menyakitkan, kasar; atau mengancam melalui platform pengiriman pesan

meniru seseorang dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka atau melalui akun palsu. Penindasan tatap muka dan penindasan maya sering kali terjadi bersamaan. Namun, penindasan maya meninggalkan jejak digital.

Bagaimana cara membedakan lelucon dan perundungan?

Semua teman bercanda satu sama lain, tetapi terkadang sulit untuk membedakan apakah seseorang hanya bersenang-senang atau mencoba menyakiti Anda, terutama secara daring. Terkadang mereka akan menertawakannya dengan berkata "hanya bercanda" atau "jangan dianggap serius".

Namun, jika Anda merasa sakit hati atau merasa orang lain menertawakan Anda, berarti lelucon tersebut sudah kelewat batas. Jika hal itu terus berlanjut bahkan setelah Anda meminta orang tersebut untuk berhenti dan Anda masih merasa kesal karenanya, maka ini bisa jadi perundungan.

Ketika perundungan terjadi secara daring, hal itu dapat mengakibatkan perhatian yang tidak diinginkan dari berbagai orang termasuk orang asing. Di mana pun itu terjadi, jika Anda tidak senang karenanya, Anda tidak perlu menoleransinya.

Sebut saja apa pun yang Anda mau, jika Anda merasa tidak enak dan perundungan tidak berhenti, maka ada baiknya Anda mencari bantuan. Menghentikan perundungan siber bukan hanya tentang menegur para penindas, tetapi juga tentang mengakui bahwa setiap orang berhak dihormati baik secara daring maupun di dunia nyata.

Apa saja dampak perundungan siber?

Saat perundungan terjadi secara daring, Anda bisa merasa seolah-olah diserang di mana-mana, bahkan di dalam rumah Anda sendiri. Rasanya seperti tidak ada jalan keluar. Dampaknya bisa berlangsung lama dan memengaruhi seseorang dalam banyak hal:

1. Secara mental: merasa kesal, malu, bodoh, bahkan takut atau marah.

2. Secara emosional: merasa malu atau kehilangan minat pada hal-hal yang Anda sukai.

3. Secara fisik: lelah (kurang tidur), atau mengalami gejala seperti sakit perut dan sakit kepala.

Perasaan ditertawakan atau dilecehkan oleh orang lain, dapat mencegah orang berbicara atau mencoba mengatasi masalah tersebut. Dalam kasus yang ekstrem, perundungan siber bahkan dapat menyebabkan orang bunuh diri. Perundungan siber dapat memengaruhi kita dalam banyak hal. Namun, hal ini dapat diatasi dan orang-orang dapat memperoleh kembali kepercayaan diri dan kesehatan mereka.

Bagaimana perundungan siber dapat memengaruhi kesehatan mental?

Saat mengalami perundungan siber, Anda mungkin mulai merasa malu, gugup, cemas, dan tidak aman tentang apa yang dikatakan atau dipikirkan orang tentang Anda. Hal ini dapat menyebabkan Anda menarik diri dari teman dan keluarga, berpikiran negatif dan berbicara dengan diri sendiri, merasa bersalah tentang hal-hal yang Anda lakukan atau tidak lakukan, atau merasa bahwa Anda dihakimi secara negatif. Merasa kesepian, kewalahan, sering sakit kepala, mual, atau sakit perut juga umum terjadi.

Anda dapat kehilangan motivasi untuk melakukan hal-hal yang biasanya Anda sukai dan merasa terisolasi dari orang-orang yang Anda cintai dan percayai. Hal ini dapat melanggengkan perasaan dan pikiran negatif yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan Anda.

Membolos sekolah merupakan dampak umum lain dari perundungan siber dan dapat memengaruhi kesehatan mental kaum muda yang beralih ke zat-zat seperti alkohol dan narkoba atau perilaku kekerasan untuk mengatasi rasa sakit psikologis dan fisik mereka. Berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau konselor sekolah yang Anda percaya dapat menjadi langkah awal untuk mendapatkan bantuan.

Dampak perundungan siber terhadap kesehatan mental dapat bervariasi tergantung pada media yang digunakan. Misalnya, perundungan melalui pesan teks atau melalui gambar atau video di platform media sosial terbukti sangat berbahaya bagi remaja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement