Senin 30 Sep 2024 18:26 WIB

Raih Anugerah Layanan Investasi 2024, Pj Gubernur Jabar: Hasil Kerja Keras

Bey berharap investasi bisa memberikan efek positif pada pengentasan sejumlah masalah

Penjabat Gubernur Jawa Barat (Pj Gubernur Jabar) Bey Machmudin menerima penghargaan dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani disaksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas
Foto: Dok Republika
Penjabat Gubernur Jawa Barat (Pj Gubernur Jabar) Bey Machmudin menerima penghargaan dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani disaksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang investasi. Yakni, meraih penghargaan terbaik pertama dalam Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2024.

Penghargaan ini diberikan oleh pemerintah pusat atas kinerja luar biasa Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dalam penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan percepatan pelaksanaan berusaha.

Baca Juga

Pengakuan ini mencerminkan komitmen kuat Jabar dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah bagi para pelaku usaha. Pada Anugerah Layanan Investasi 2024 kategori Provinsi, Pemprov Jabar mengalahkan dua pesaing terdekatnya yaitu Pemerintah Provinsi Maluku sebagai Terbaik Kedua dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai Terbaik Ketiga.

Penghargaan tersebut langsung diterima oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani disaksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (30/9/2024).

Bey mengatakan, ini merupakan kerja keras DPMPTSP tidak sia-sia dan penghargaan ini menunjukkan kinerja mereka sangat baik dan tidak percuma. Bey berharap investasi bisa memberikan efek positif pada pengentasan sejumlah masalah makro di Jawa Barat.

“Dengan masuknya investasi, semoga semakin banyak lapangan kerja yang tersedia. Dan tentunya Pemprov Jabar harus juga mempersiapkan program link and match-nya,” ujar Bey.

Menurutnya ALI 2024 ini harus menjadi motivasi guna mendorong terus lahirnya inovasi demi pelayanan publik yang lebih baik. “Jadi intinya jangan hanya puas dengan diterimanya penghargaan ini, tapi juga harus terus berinovasi. Pada prinsip yang paling penting adalah setiap kebijakan Pemrov Jabar harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Keberhasilan dan raihan ALI 2024 ini tak lepas dari berbagai program inovatif yang dijalankan oleh jajaran DPMPTSP Jawa Barat.

Menurut Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yuliastiani, program-program tersebut tidak hanya mempercepat proses perizinan, tetapi juga mempermudah akses bagi pelaku usaha di seluruh wilayah provinsi.

Beberapa program unggulan yang berkontribusi besar, kata dia, antara lain Pusat Pelayanan Terpadu Provinsi (P2TP). Program ini, menghadirkan layanan terintegrasi untuk mempermudah masyarakat dan pelaku usaha dalam mendapatkan perizinan dan layanan lainnya secara cepat dan tepat.

Kemudian, Sakiceup Bos (Sarana Kemudahan untuk Pelaku Usaha Beraksi On The Spot). Layanan ini memungkinkan pelaku usaha, khususnya UMKM, mendapatkan pendampingan langsung dari pemerintah dalam pengurusan perizinan di lokasi usaha mereka.

Lalu, mobil Sampeurin UMK berupa Fasilitas mobil layanan yang khusus menjangkau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai pelosok daerah Jawa Barat, membawa pelayanan langsung ke tempat mereka berada. Selanjutnya, Cinematography of Investment Festival (CIFEST): Sebuah ajang untuk memperkenalkan potensi investasi di Jawa Barat melalui videografi, sekaligus mempromosikan UMK lokal.

Terakhir, event West Java Investment Summit (WJIS). Yakni, pameran investasi terbesar di Indonesia yang mempertemukan investor dengan pemerintah dan pelaku usaha, menciptakan peluang kerja sama dan investasi strategis. Ada juga, Investment Roadshow. Program ini membawa berbagai peluang investasi di Jawa Barat ke tingkat nasional dan internasional, mendorong masuknya investasi baru ke berbagai sektor potensial.

Sedangkan Investment Challenge adalah sebuah kompetisi inovasi yang mengajak Kabupaten dan Kota di Jawa Barat untuk terlibat aktif dalam mengembangkan dan mempromosikan peluang investasi di Jabar.

Capaian ini juga tercermin dari data realisasi investasi Jawa Barat yang menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023, total realisasi investasi Jawa Barat mencapai Rp210,6 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor Perumahan, Kawasan industri & perkantoran menjadi sektor dengan realisasi investasi terbesar. “Sementara itu, pada semester pertama tahun 2024, realisasi investasi mencapai Rp128,3 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan optimisme terhadap masa depan investasi di provinsi Jawa Barat,” kata Nining.

Nining mengatakan penghargaan ini semakin memperkuat posisi Jawa Barat sebagai destinasi utama investasi di Indonesia. Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui DPMPTSP, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan membuka lebih banyak peluang bagi para investor untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement