REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Akhir pekan lalu para aktivis perubahan iklim kembali mengincar lukisan Vincent van Gogh yang dipamerkan di Galeri Nasional London, Inggris. Para aktivis menyiram lukisan Van Gogh dengan sup tomat. Aksi serupa dilakukan dua aktivis lainnya dua tahun yang lalu.
Seri lukisan "Bunga Matahari" yang dilukis Van Gogh di Arles, Prancis itu tidak rusak karena dilindungi penutup kaca. Galeri mengidentifikasi dua lukisan itu Bunga Matahari (1888) dan Bunga Matahari (1889) dipinjamkan Museum Seni Philadelphia, Amerika Serikat (AS).
Tiga aktivis dari Just Stop Oil yang terlibat dalam aksi ini ditangkap sementara lukisan-lukisan yang hendak mereka rusak dipindahkan, diperiksa dan kemudian dikembalikan ke lokasi semula. Galeri mengatakan pameran kembali dibuka pada Sabtu (28/9/2024).
Di media sosial pada Jumat (27/9/2024) Just Stop Oil mengunggah video yang menunjukkan sekelompok orang menuangkan sup ke lukisan-lukisan Van Gogh. Aksi ini tampaknya sebagai protes atas vonis dua aktivis Phoebe Plummer yang berusia 23 tahun dan Anna Holland, 22 tahun yang dijatuhkan Jumat lalu.
Plummer divonis dua tahun penjara sementara Holland menerima 20 bulan penjara pada Oktober 2022 lalu setelah hendak merusak lukisan Bunga Matahari pada Oktober 2022 lalu. Dua perempuan itu melempar kaleng sup tomat ke karya seni dan menempelkan tangan mereka dengan lem ke dinding di bawah lukisan. Mereka terbukti bersalah pada Juli lalu.
Para aktivis yang melakukan aksi tahun 2022 dan Jumat lalu mengenakan kaus Just Stop Oil. Kelompok itu mendesak pemerintah Inggris menghentikan proyek-proyek minyak dan gas baru. Just Stop Oil juga kerap melakukan aksi di pertandingan olahraga dan jaringan transportasi Inggris.
Dalam video Jumat lalu salah satu aktivis yang tidak diketahui namanya mengatakan generasi di masa depan akan menyebut mereka sebagai tahanan berhati nurani yang berada di sisi sejarah yang benar. Aksi tahun 2022 merusak bingkai lukisan Van Gogh berwarna emas senilai 10 ribu poundsterling.
Saat itu staf museum khawatir sup terciprat ke lukisan dan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan. Hakim Christopher Hehir mengatakan aksi Plummer dan Holland dapat menyebabkan kerusakan serius atau bahkan hancur.
Hehir juga hakim kasus Roger Hallam, salah satu pendiri Just Stop Oil dan kelompok lingkungan lainnya Extinction Rebellion dan menjatuhkannya vonis lima tahun penjara. "Kamu jelas berpikir kepercayaanmu memberimu hak untuk melakukan kejahatan ketika kamu ingin melakukan, kami tidak memiliki hak itu," kata Hehir pada Plummer dalam vonis Jumat lalu.
Di sidang itu Plummer yang mewakili dirinya sendiri dan mengaku bersalah mengatakan ia menerima semua vonis dengan senyum. "Hari ini bukan saya atau rekan terdakwa saya saja yang divonis, tapi dasar demokrasi itu sendiri," katanya.
Lima hari setelah vonis bersalahnya pada bulan Juli, Plummer ditangkap karena menyemprotkan cat pada papan keberangkatan di Bandara Heathrow.
Pengacara Raj Chada, yang membela Holland, mengatakan kedua wanita itu memeriksa apakah Bunga Matahari dilindungi oleh penutup kaca sebelum menyiramkan sup.