Senin 30 Sep 2024 21:05 WIB

PDIP: Puan Maharani Calon Tunggal Ketua DPR

Kandidat pimpinan MPR dari PDIP masih dibahas.

Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato saat rapat Paripurna Ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024). Rapat paripurna tersebut merupakan rapat paripurna terakhir periode keanggotaan DPR 2019-2024. Ketua DPR RI Puan Maharani langsung memimpin rapat paripurna tersebut.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato saat rapat Paripurna Ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024). Rapat paripurna tersebut merupakan rapat paripurna terakhir periode keanggotaan DPR 2019-2024. Ketua DPR RI Puan Maharani langsung memimpin rapat paripurna tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan bahwa Puan Maharani telah diputuskan menjadi calon tunggal Ketua DPR RI kembali untuk periode 2024–2029. Tidak ada nama lain selain Puan.

"PDI Perjuangan final, calonnya tunggal Ibu Puan Maharani," kata Said di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Baca Juga

Dia mengatakan hal itu sudah diputuskan oleh Fraksi PDIP di DPR RI. Sedangkan untuk kandidat Pimpinan MPR RI periode 2024–2029 dari Fraksi PDIP masih dibahas oleh pihaknya.

Berdasarkan Surat Keputusan KPU RI Nomor 1206 Tahun 2024 tanggal 24 Agustus 2024, Puan Maharani kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024–2029.

Puan merupakan calon anggota DPR RI terpilih dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah V dengan meraup 287.366 suara.

Putri dari Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu menjadi calon legislatif dari PDIP dengan nomor urut 1.

Dalam hal ini, PDIP sebagai pemenang Pemilu Legislatif 2024 pun mendapatkan jatah untuk mengisi jabatan Ketua DPR RI berdasarkan Undang-Undang tentang MPR/DPR/DPD/DPRD (MD3).

Selain itu, Said pun menambahkan bahwa tantangan DPR RI ke depan bukan soal masalah dinamika di DPR saja terkait adanya koalisi besar dan PDIP yang berada di luar koalisi, melainkan DPR juga bakal menghadapi tantangan geopolitik secara global.

"Maka dari itu menjadi tantangan tersendiri, bukan sekedar kumpul tapi lupa bahwa tantangan yang dihadapi lebih berat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement