Selasa 01 Oct 2024 09:33 WIB

Israel Secara Brutal Bombardir Lebanon dan Gaza Bersamaan, 88 Korban Syahid

Beberapa komandan Hizbullah gugur diserang Israel, termasuk pemimpin Hassan Nasrallah

Manuver tank Israel di Israel utara dekat perbatasan Israel-Lebanon, Senin, 30 September 2024.
Foto: AP Photo/Baz Ratner
Manuver tank Israel di Israel utara dekat perbatasan Israel-Lebanon, Senin, 30 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan, sedikitnya 63 orang tewas dan 92 lainnya luka-luka dalam gelombang serangan udara baru Israel. Dalam serangan tersebut, Israel secara brutal menargetkan banyak wilayah di Lebanon selatan dan timur. Di saat yang bersamaan, Israel juga menyerang Gaza dan menyebabkan sedikitnya 25 warga Palestina wafat dan banyak lainnya luka-luka.

Pernyataan kementerian menyebutkan bahwa sedikitnya 45 orang kehilangan nyawa mereka dan 70 lainnya luka-luka dalam serangan udara mematikan Israel di Kota Ain Ed Delb, timur Sidon di Lebanon selatan pada Ahad. Pihak berwenang sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas dalam serangan yang sama mencapai 24 orang.

Baca Juga

Kementerian itu menyatakan bahwa 12 orang lainnya meninggal dan 20 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di wilayah selatan Hermel. Enam petugas medis juga syahid dan empat lainnya luka-luka ketika jet tempur Israel menyerang pusat pertahanan sipil di Kota Sohmor di Lembah Bekaa bagian barat.

Sejak 23 September, Israel telah meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon, menewaskan lebih dari 900 orang dan melukai 2.700 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Beberapa komandan Hizbullah gugur dalam serangan Israel, termasuk pemimpin Hassan Nasrallah.

Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan pada Kamis pagi bahwa Tel Aviv hanya akan menerima gencatan senjata di Lebanon ketika Hizbullah didorong mundur dari perbatasan di sebelah utara Sungai Litani dan dilucuti senjatanya.

Pada Senin, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan, Lebanon siap untuk mengimplementasikan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang melibatkan pengerahan tentara Lebanon di selatan Sungai Litani.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober tahun lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan eskalasi konflik Gaza ke perang regional yang lebih luas.

photo
Daftar Panjang Pembunuhan Politik Israel - (Republika)

Serangan brutal di Gaza.. baca di halaman selanjutnya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement