REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo mengatakan program industri hijau menjadi instrumen penting bagi daya saing produk yang dihasilkan perusahaan. Dwi menyampaikan Petrokimia Gresik selalu berpedoman pada prinsip-prinsip industri hijau yang berkelanjutan dalam menjalankan operasional bisnisnya.
"Petrokimia Gresik memiliki sejumlah program dalam transformasi industri hijau, seperti melakukan efisiensi energi dengan sejumlah inovasi di pabrik dan pengelolaan limbah sesuai dengan peraturan pemerintah," ujar Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/9/2024).
Selain itu, ucap Dwi, perusahaan juga berkomitmen dalam penghematan konsumsi air, efisisensi energi, program dekarbonisasi, smart eco green warehouse, penggunaan kendaraan elektrik, hingga produk-produk ramah lingkungan. Dwi menyebut kontribusi positif Petrokimia Gresik dalam mengimplementasi program-program tersebut mampu menghasilkan proses produksi lebih efektif dan efisien yang terukur.
"Rinciannya, penurunan energi setara dengan Rp 41 miliar per tahun. Kemudian proses produksi Petrokimia Gresik mampu menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 719.932,03 ton CO2 per tahun," ucap Dwi.
Dwi menyampaikan penerapan program lingkungan menjadi dukungan nyata Petrokimia Gresik terhadap target program Net Zero Emission pada 2060. Dwi memaparkan Petrokimia Gresik juga berhasil menerapkan efisiensi penggunaan air sebesar 2.960.360 m3 per tahun, penghematan bahan baku dengan mengoptimalkan pemanfaatan limbah sebanyak 1.609.000 ton per tahun, serta produk Urea Petrokimia Gresik yang mendapatkan Environmental Product Declaration (EPD).
"Alhamdulillah komitmen kami dalam transformasi industri hijau mendapatkan apresiasi dari Menteri Perindustrian dalam ajang Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2024 beberapa waktu lalu," sambung Dwi.
Dwi menilai penghargaan industri hijau untuk komoditas Industri Amonia dan Industri Pupuk Urea, Pupuk SP-36 dan Pupuk Amonium Sulfat ZA akan memperkuat komitmen perusahaan dalam upaya mengurangi emisi industri, penghematan energi, adopsi teknologi yang ramah lingkungan, dan program industri hijau lainnya. Menurut Dwi, capaian ini akan sangat memotivasi Petrokimia Gresik untuk terus meningkatkan komitmen dan kualitasnya dalam pengelolaan lingkungan.
"Saat ini sekitar 90 persen karyawan Petrokimia Gresik merupakan milineal dan gen Z. Mereka sangat agile dan aware untuk perubahan lebih baik. Hal inilah yang menjadi peluang dan katalis bagi Petrokimia Gresik untuk mengelola perusahaan dengan wawasan lingkungan," kata Dwi.
Muhammad Nursyamsi